PMK 184/2020

PMK 184/2020 Terbit, Ini Kata DJP Soal Pembentukan KPP Madya Baru

Muhamad Wildan | Jumat, 04 Desember 2020 | 09:56 WIB
PMK 184/2020 Terbit, Ini Kata DJP Soal Pembentukan KPP Madya Baru

Ilustrasi. 

JAKARTA, DDTCNews – Ditjen Pajak (DJP) menargetkan pembentukan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Madya, yang diamanatkan dalam PMK 184/2020, dapat terlaksana paling cepat pada 2021.

Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat DJP Hestu Yoga Saksama mengatakan PMK 184/2020 memberikan batas waktu pembentukan KPP Madya baru paling lama hingga 1 tahun. Namun, pendirian KPP Madya pada beberapa Kantor Wilayah (Kanwil) DJP diupayakan bisa terealisasi secepat mungkin.

“Sebenarnya kami merencanakan tahun ini, tapi karena kondisi pandemi agak sedikit menghambat pembentukan KPP Madya baru," ujar Yoga, Rabu (2/12/2020).

Baca Juga:
Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Seperti diketahui, penambahan jumlah KPP Madya merupakan rencana otoritas yang sudah diumumkan sejak awal 2020. Penambahan jumlah KPP Madya dilakukan dengan mempertimbangkan besaran kegiatan ekonomi suatu wilayah.

Wajib pajak yang memiliki kontribusi besar pada KPP Pratama akan dipindahkan pelayanannya ke KPP Madya. Dengan demikian, DJP akan lebih mudah mengawasi wajib pajak strategis. Wajib pajak yang dipindahkan pelayanannya ke KPP Madya juga mendapatkan pelayanan yang makin baik.

Penambahan jumlah KPP Madya juga diikuti dengan perubahan tugas dan fungsi KPP Pratama. KPP Pratama akan mengemban tugas pengawasan berbasis kewilayahan dengan tujuan ekstensifikasi pajak.

Baca Juga:
Urus Pemeriksaan Bukper: Coretax Bakal Hadirkan 4 Fitur Baru

Merujuk pasal 81 PMK 184/2020, jumlah KPP Madya mencapai 38 KPP Madya, sedangkan jumlah KPP Pratama mencapai 301 KPP Pratama.

Adapun KPP Madya baru yang tercantum pada lampiran PMK 184/2020 adalah KPP Madya Dua Medan, KPP Madya Bandar lampung, KPP Madya Dua Jakarta Pusat, KPP Madya Dua Jakarta Barat, KPP Madya Dua Jakarta Selatan I, KPP Madya Jakarta Selatan II, dan KPP Madya Dua Jakarta Selatan II.

Kemudian, ada KPP Madya Dua Jakarta Timur, KPP Madya Dua Jakarta Utara, KPP Madya Dua Tangerang, KPP Madya Dua Bandung, KPP Madya Karawang, KPP Madya Kota Bekasi, KPP Madya Dua Semarang, KPP Madya Surakarta, KPP Madya Dua Surabaya, KPP Madya Gresik, dan KPP Madya Banjarmasin.(kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Senin, 21 Oktober 2024 | 14:32 WIB CORETAX SYSTEM

Urus Pemeriksaan Bukper: Coretax Bakal Hadirkan 4 Fitur Baru

Senin, 21 Oktober 2024 | 12:30 WIB KPP PRATAMA NATAR

Kurang Kooperatif, Saldo Rekening Penunggak Pajak Dipindahbukukan

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN