KPP PRATAMA BADUNG UTARA

Petugas Pajak Awasi Kegiatan Pemusnahan Barang Persediaan Milik WP

Redaksi DDTCNews | Minggu, 14 Juli 2024 | 08:30 WIB
Petugas Pajak Awasi Kegiatan Pemusnahan Barang Persediaan Milik WP

BADUNG, DDTCNews - Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Badung Utara melakukan kunjungan kerja ke gudang milik wajib pajak di Kabupaten Badung pada 2 Juli 2024 dalam rangka memenuhi permohonan wajib pajak untuk klarifikasi data.

Account Representative (AR) KPP Pratama Badung Utara Eko Purnomo Juni Budianto mengatakan kunjungan dilakukan untuk menyaksikan pemusnahan persediaan barang rusak milik wajib pajak yang bergerak di bidang usaha perdagangan besar dan distribusi peralatan elektronik.

“Tujuan dari kegiatan pemusnahan persediaan barang rusak ini ialah agar dapat dibebankan menjadi biaya perusahaan untuk mengurangi penghasilan kena pajak,” katanya seperti dikutip dari situs web DJP, Minggu (14/7/2024).

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Dalam kunjungan itu, lanjut Eko, AR memulai kegiatan pemeriksaan persediaan barang persediaan rusak yang akan dimusnahkan dengan mencocokkan daftar barang yang akan dimusnahkan sesuai dengan yang tertulis pada dokumen.

Setelah penyaksian pemusnahan barang rusak selesai, kegiatan dilanjutkan dengan penandatanganan Berita Acara (BA) Pemusnahan Barang oleh AR sebagai pihak ketiga yang diundang dan juga sebagai pengawas wajib pajak.

Selanjutnya, AR melakukan edukasi terkait dengan laporan keuangan dan neraca rugi laba yang berkaitan dengan pemusnahan persediaan barang persediaan tersebut.

Baca Juga:
Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

“Setelah dilakukan pemusnahan barang persediaan, dapat dibebankan menjadi biaya sehingga dapat mengurangi penghasilan kena pajak,” ujar Eko.

Merujuk pada SE-05/PJ/2022, kunjungan (visit) adalah kegiatan yang dilakukan oleh pegawai DJP yang ditugaskan untuk mendatangi tempat tinggal, tempat kedudukan, tempat kegiatan usaha dan/atau pekerjaan bebas wajib pajak, dan/atau tempat lain yang dianggap perlu dan memiliki kaitan dengan wajib pajak. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja