PEREKONOMIAN INDONESIA

Pertumbuhan Ekonomi Minus, BPS: Tantangannya Konsumsi Rumah Tangga

Dian Kurniati | Rabu, 05 Mei 2021 | 15:32 WIB
Pertumbuhan Ekonomi Minus, BPS: Tantangannya Konsumsi Rumah Tangga

Kepala BPS Suhariyanto menyampaikan data realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal I/2021. (tangkapan layar Youtube)

JAKARTA, DDTCNews - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut komponen konsumsi rumah tangga menjadi penyumbang terbesar kontraksi ekonomi pada kuartal I/2021 yang sebesar 0,74%.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan kontraksi tersebut masih dipengaruhi pandemi Covid-19. Dia menyebut pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal I/2021 minus 2,23% dengan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi kuartal I/2021 sebesar minus 1,22%.

"Dilihat dari komponen pengeluaran, kita bisa melihat konsumsi rumah tangga merupakan sumber kontraksi yang dalam, yaitu 1,22%," katanya melalui konferensi video, Rabu (5/5/2021).

Baca Juga:
Ekonomi 2024 Tumbuh 5,03 Persen, Sri Mulyani Beberkan Peran APBN

Suhariyanto mengatakan struktur produk domestik bruto (PDB) Indonesia menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku kuartal I/2021 juga tidak menunjukkan perubahan yang berarti. Perekonomian Indonesia masih didominasi komponen konsumsi rumah tangga, yakni 56,93% produk domestik bruto (PDB), sehingga memiliki dampak yang besar pada pertumbuhan ekonomi.

Meski demikian, Suhariyanto menyebut kontraksi pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang pada kuartal I/2021 yang minus 2,23% sudah lebih baik dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Pada kuartal IV/2020, pertumbuhannya tercatat minus 3,61%.

Selain konsumsi rumah tangga, kontraksi ekonomi juga disebabkan komponen pengeluaran investasi atau pembentukan modal tetap bruto (PMTB), yakni minus 0,23%. Kelompok pengeluaran itu memiliki kontribusi terhadap kontraksi ekonomi sebesar 0,07%.

Baca Juga:
Pakai NPWP 9990000000999000, Bupot Tak Ter-Prepopulated ke SPT Tahunan

Sementara itu, komponen pengeluaran yang mencatatkan pertumbuhan positif yakni konsumsi pemerintah, ekspor, dan impor. Konsumsi pemerintah tumbuh 2,96%, sedangkan ekspor dan impor masing-masing 6,74% dan 5,27%.

Suhariyanto berharap kinerja konsumsi rumah tangga terus membaik karena memiliki dampak besar pada pemulihan ekonomi nasional. "Tantangan yang kita hadapi adalah konsumsi rumah tangga. Sementara investasi masih kontraksi tapi mendekati titik 0," ujarnya. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 06 Februari 2025 | 09:30 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Ekonomi 2024 Tumbuh 5,03 Persen, Sri Mulyani Beberkan Peran APBN

Kamis, 06 Februari 2025 | 08:55 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Pakai NPWP 9990000000999000, Bupot Tak Ter-Prepopulated ke SPT Tahunan

Rabu, 05 Februari 2025 | 12:07 WIB PERTUMBUHAN EKONOMI 2024

Mobilitas Penduduk Meningkat, Konsumsi Rumah Tangga 2024 Tumbuh 4,94%

BERITA PILIHAN
Jumat, 07 Februari 2025 | 12:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

DEN: Kebijakan Bea Masuk Trump Jadi Peluang Investasi Bagi Indonesia

Jumat, 07 Februari 2025 | 11:30 WIB KEPATUHAN PAJAK

Ditjen Pajak Masih Terima 57.540 SPT Tahunan 2024 secara Manual

Jumat, 07 Februari 2025 | 11:15 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Daftar Role Akses pada Coretax DJP

Jumat, 07 Februari 2025 | 10:45 WIB PMK 13/2025

Lagi! Pemerintah Sediakan Insentif PPN untuk Rumah Tapak dan Rusun

Jumat, 07 Februari 2025 | 10:00 WIB APBN 2025

Sri Mulyani Pastikan THR dan Gaji ke-13 ASN Tetap Dicairkan

Jumat, 07 Februari 2025 | 09:18 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Diputuskan Presiden, PP Minuman Berpemanis Kena Cukai Mulai Dirancang