PER-03/PJ/2021

Permohonan Penggunaan Nilai Buku Kini Pakai Surat Keterangan Fiskal

Nora Galuh Candra Asmarani | Jumat, 05 Maret 2021 | 16:20 WIB
Permohonan Penggunaan Nilai Buku Kini Pakai Surat Keterangan Fiskal

Ilustrasi. Kantor Pusat DJP. 

JAKARTA, DDTCNews – Melalui Perdirjen Pajak No.PER-03/PJ/2021, pemerintah memperbarui syarat dan tata cara pemberian izin penggunaan nilai buku atas pengalihan harta dalam rangka penggabungan, peleburan, pemekaran, atau pengambilalihan usaha.

Beleid tersebut mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, yaitu 18 Februari 2021. Berlakunya beleid ini sekaligus menggantikan Perdirjen Pajak No. PER-28/PJ/2008. Melalui PER-03/PJ/2021, pemerintah memerinci wajib pajak yang dapat menggunakan nilai buku serta persyaratan dan cara pengajuannya.

“Wajib pajak dapat menggunakan nilai buku atas pengalihan harta dalam rangka: a. penggabungan usaha; b.peleburan usaha; c. pemekaran usaha; atau d. pengambilalihan usaha, setelah mendapat persetujuan direktur jenderal pajak,” bunyi Pasal 2 ayat (1) PER-03/PJ/2021, dikutip pada Jumat (5/3/2021).

Baca Juga:
Gratis untuk Umum! Sosialisasi Soal Coretax, PPN 12%, dan SAK EMKM-EP

Adapun persetujuan tersebut dapat diperoleh dengan mengajukan permohonan kepada kepala Kantor Wilayah Ditjen Pajak (DJP) yang membawahi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) tempat wajib pajak terdaftar. Wajib pajak harus melengkapi permohonan yang diajukan tersebut dengan 3 dokumen.

Pertama, surat pernyataan yang mengemukakan alasan dan tujuan melakukan penggabungan, peleburan, pemekaran, atau pengambilalihan usaha. Surat pernyataan ini harus dilengkapi dengan fotokopi dokumen pendukung dan persyaratannya sebagaimana dimaksud dalam Lampiran huruf B PER-03/PJ/2021.

Kedua, surat pernyataan yang menerangkan penggabungan, peleburan, pemekaran, atau pengambilalihan usaha yang dilakukan memenuhi persyaratan tujuan bisnis (business purpose test). Contoh format surat pernyataan ini tercantum dalam Lampiran huruf D PER-03/2021.

Baca Juga:
Jelaskan Manfaat Fitur Deposit Pajak di Coretax, KPP Adakan Kelas

Ketiga, Surat Keterangan Fiskal dari DJP yang masih berlaku untuk tiap wajib pajak badan dalam negeri dan BUT yang terkait. Apabila disandingkan dengan ketentuan dokumen dalam PER-28/PJ/2008 maka kewajiban pencantuman Surat Keterangan Fiskal ini merupakan hal baru.

Namun, kewajiban tersebut serupa dengan syarat dalam PER-28/PJ/2008 yang mengharuskan wajib pajak melunasi seluruh utang pajak dari tiap badan usaha yang terkait agar dapat menggunakan nilai buku. Contoh format surat permohonan penggunaan nilai buku ini tercantum dalam Lampiran huruf A PER-03/PJ/2021.

Adapun jangka waktu pengajuan permohonan penggunaan nilai buku paling lama disampaikan 6 bulan setelah tanggal efektif berlakunya penggabungan, peleburan, pemekaran, atau pengambilalihan usaha. Jangka waktu ini masih sama dengan ketentuan dalam PER-28/PJ/2008.

Ketentuan baru lainnya yang tercantum dalam PER-03/PJ/2021 adalah perincian syarat tambahan penggunaan nilai buku untuk pengalihan harta dalam rangka pemekaran IPO, pemisahan unit usaha syariah, pemekaran investasi bagi badan usaha hasil pemekaran yang mendapatkan tambahan modal dari penanaman modal asing paling sedikit Rp500 miliar, pemekaran BUMN, dan penggabungan BUT. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 31 Januari 2025 | 13:25 WIB TAX CENTER UNIVERSITAS ADVENT SURYA NUSANTARA

Gratis untuk Umum! Sosialisasi Soal Coretax, PPN 12%, dan SAK EMKM-EP

Rabu, 29 Januari 2025 | 13:00 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

Jelaskan Manfaat Fitur Deposit Pajak di Coretax, KPP Adakan Kelas

Selasa, 28 Januari 2025 | 15:30 WIB TIPS PAJAK

Cara Buat dan Bayar Deposit Pajak di Coretax DJP

BERITA PILIHAN
Jumat, 31 Januari 2025 | 19:30 WIB KONSULTASI PAJAK    

DJP Bisa Tentukan Nilai Harta Berwujud, Ini yang Perlu Diperhatikan

Jumat, 31 Januari 2025 | 19:00 WIB PMK 136/2024

Pajak Minimum Global Bagi WP CbCR Bisa Dinolkan, Begini Kriterianya

Jumat, 31 Januari 2025 | 17:15 WIB DDTC ACADEMY - INTENSIVE COURSE

Wah, Transaksi Intragrup Naik! Perlu Paham Transfer Pricing

Jumat, 31 Januari 2025 | 16:11 WIB CORETAX SYSTEM

Bermunculan Surat Teguran yang Tak Sesuai di Coretax? Jangan Khawatir!

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:47 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Banyak Tantangan, Insentif Fiskal Jadi Andalan untuk Jaga Pertumbuhan

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:31 WIB KEBIJAKAN PAJAK

WP Tax Holiday Terdampak Pajak Minimum Global, PPh Badan Turun Lagi?

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:11 WIB KEBIJAKAN INVESTASI

Supertax Deduction Kurang Laku, Ternyata Banyak Investor Tak Tahu

Jumat, 31 Januari 2025 | 14:30 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Demi Kejar Pajak, Dinas ESDM Petakan Ulang Sumur Air Tanah di Daerah

Jumat, 31 Januari 2025 | 13:45 WIB PAJAK MINIMUM GLOBAL

Ada Pajak Minimum Global, RI Cari Cara Biar Insentif KEK Tetap Menarik

Jumat, 31 Januari 2025 | 13:25 WIB TAX CENTER UNIVERSITAS ADVENT SURYA NUSANTARA

Gratis untuk Umum! Sosialisasi Soal Coretax, PPN 12%, dan SAK EMKM-EP