AUSTRALIA

Perluas Advanced Pricing Agreement, Otoritas Ajak Wajib Pajak Diskusi

Syadesa Anida Herdona | Selasa, 18 Januari 2022 | 13:00 WIB
Perluas Advanced Pricing Agreement, Otoritas Ajak Wajib Pajak Diskusi

Ilustrasi.

CANBERRA, DDTCNews – Otoritas pajak Australia, Australian Taxation Office (ATO) berencana untuk meningkatkan implementasi program advanced pricing agreement (APA) dengan menjaring masukan dari stakeholders. Hal ini dilakukan untuk memastikan APA berjalan secara efektif dan sejalan dengan rencana jangka panjang ATO.

Dalam keterangan resminya, ATO bakal meninjau kembali kinerja program APA pada awal 2022. Fokus utamanya, mengevaluasi apakah APA masih mengakomodir kebutuhan wajib pajak dan memberikan kepastian hukum atas penyelesaian sengketa transfer pricing.

“Kami sudah memudahkan aturan APA untuk permintaan dari pasar kelas menengah dan berkembang. Pada tahap tersebut APA dilaksanakan dengan intensitas lebih longgar,” ujar ATO, dalam Tax Notes International, dikutip Selasa (18/1/2022).

Baca Juga:
Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Saat ini, ATO tengah mempertimbangkan agar proses APA dapat berjalan menyesuaikan dengan risiko masing-masing wajib pajak. Selain itu, proses bisnis APA akan disesuaikan dengan indikator perilaku wajib pajak.

Rencananya konsultasi terkait program APA akan pemerintah dengan melibatkan masukan dari wajib pajak badan dan para penasihat lainnya. Kedua narasumber ini akan memberikan pandangan sebagai pelaku bisnis.

ATO berharap hasil diskusi dapat memberi perspektif mengenai program APA dan mengapa wajib pajak tertarik pada APA. Selain itu, ATO juga berharap adanya umpan balik mengenai pengaturan dan transaksi ideal seperti apa yang harus ditangani APA.

Baca Juga:
Malaysia Berencana Kenakan Pajak atas Dividen sebesar 2 Persen

Sejauh ini, otoritas pajak Australia menawarkan 3 cara dalam menjalankan APA. Ketiganya antara lain melalui bilateral, multilateral, dan unilateral. Adapun APA dapat berlaku dari 3 sampai 5 tahun.

Dari laporan ATO hingga 30 Juni 2021, telah ada 101 APA yang saat ini aktif untuk periode 2020-2021. Selama periode tersebut, sudah ada 7 APA bilateral dan 6 APA unilateral yang terselesaikan. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Minggu, 20 Oktober 2024 | 14:00 WIB HONG KONG

Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN