PROFESI PERPAJAKAN - P3KPI

Peringati HUT ke-2, P3KPI: Konsultan Pajak Jembatani DJP dan WP

Redaksi DDTCNews | Sabtu, 22 Oktober 2022 | 15:30 WIB
Peringati HUT ke-2, P3KPI: Konsultan Pajak Jembatani DJP dan WP

Ketua P3KPI Susy Suryani saat menyampaikan sambutan dalam acara peringatan HUT ke-2 P3KPI.

JAKARTA, DDTCNews - Perkumpulan Praktisi dan Profesi Konsultan Pajak Indonesia (P3KPI) memperingati hari ulang tahun (HUT) yang kedua, Sabtu (22/10/2022).

Ketua P3KPI Susy Suryani mengingatkan bahwa seiring dengan industri digital yang makin berkembang, konsultan pajak perlu membekali diri dengan pemahaman mendalam tentang aspek perpajakan pada sektor digital. Dengan demikian, menurutnya, konsultan pajak bisa ikut mengurangi risiko dispute yang muncul antara fiskus dengan wajib pajak yang bergerak di bidang usaha yang relatif baru ini.

"Perlu diingat, saat ini serba 'e' [elecronic]. Apa-apa diawali dengan 'e', ada e-SPT, e-Faktur, semurnya serbadigital. Nah, [dari sisi wajib pajak] juga ada e-commerce. Di masa depan, e-commerce ini bakal banyak jadi klien kita," kata Susy dalam peringatan ulang tahun P3KPI di Hotel Millenium Kebon Sirih, Sabtu (22/10/2022).

Baca Juga:
Urus Pemeriksaan Bukper: Coretax Bakal Hadirkan 4 Fitur Baru

Karenanya, Susy mendorong konsultan pajak untuk terus membekali diri dengan ilmu-ilmu baru tentang perpajakan yang terus berkembang. Termasuk, yang berkaitan dengan aturan perpajakan terkini yang menyangkut industri digital.

Selain itu, Susy menambahkan, sejatinya konsultan pajak berperan sebagai jembatan antara otoritas dan wajib pajak. Konsultan pajak, imbuhnya, perlu bisa berdiri secara proporsional antara DJP dan wajib pajak. Dia memperingatkan, seorang konsultan pajak tidak boleh semata-mata mengejar materi tetapi tetap perlu memiliki dasar keilmuan dalam mendampingi wajib pajak dalam menjalankan kewajiban perpajakannya.

"Jangan sampai wajib pajak yang lebih kokoh sehingga kita rapuh duluan. Ada 2 kepentingan [DJP dan WP], kemudian bertemu di tengah. Kita inilah yang menjembantani, bukan malah mematahkan hubungan," kata Susy.

Baca Juga:
HUT ke-5, Perkoppi Komitmen Dorong Penetapan UU Konsultan Pajak

Dalam kesempatan yang sama, Susy juga mengingatkan bahwa profesi konsultan pajak perlu lebih kompak untuk bangkit dari tekanan pandemi. Dia menyebutkan 4 asosiasi profesi konsultan pajak harus bisa menjalin kerja sama secara erat untuk bersama-sama memberikan kemaslahatan bagi seluruh anggota yang dinaungi.

"Konsultan pajak bergerak sebagai mitra DJP, membantu DJP dan pemerintah mempercepat pemulihan ekonomi akibat pandemi," katanya.

Sementara itu, Ketua Dewan Pembina P3KPI Anshari Ritonga juga berpesan agar konsultan pajak bisa terus menyuarakan adanya restorative justice. Hal tersebut menjadi salah satu upaya dalam penegakan hukum pidana bidang perpajakan berbasis pemulihan kerugian negara.

Baca Juga:
Langganan Platform Streaming Musik, Kena PPN atau Pajak Hiburan?

Keadilan restoratif merupakan alternatif penyelesaian perkara tindak pidana yang fokus pada proses dialog dan mediasi yang melibatkan pihak-pihak terkait.

"Restorative justice di bidang perpajakan mewujudkan keadilan. Kita perlu mengkritisi setiap kebijakan agar pajak bisa menjadi sumber penerimaan yang lebih optimal," kata Anshari. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 21 Oktober 2024 | 14:32 WIB CORETAX SYSTEM

Urus Pemeriksaan Bukper: Coretax Bakal Hadirkan 4 Fitur Baru

Jumat, 18 Oktober 2024 | 17:53 WIB PROFESI KONSULTAN PAJAK

HUT ke-5, Perkoppi Komitmen Dorong Penetapan UU Konsultan Pajak

Jumat, 18 Oktober 2024 | 15:30 WIB SERBA-SERBI PAJAK

Langganan Platform Streaming Musik, Kena PPN atau Pajak Hiburan?

Jumat, 18 Oktober 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Kinerja Penegakan Hukum Ditjen Pajak selama 1 Dekade Terakhir

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja