KEBIJAKAN PEMERINTAH

Perang Rusia-Ukraina Bukan Tantangan Kaleng-kaleng, Ini Pesan Menkeu

Dian Kurniati | Minggu, 17 April 2022 | 15:00 WIB
Perang Rusia-Ukraina Bukan Tantangan Kaleng-kaleng, Ini Pesan Menkeu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta seluruh jajarannya untuk selalu bersiap dalam menghadapi berbagai tantangan yang timbul dikarenakan perang antara Rusia dan Ukraina.

Sri Mulyani mengatakan eskalasi tersebut dapat menimbulkan berbagai efek rambatan dan berdampak ke seluruh dunia. Oleh karena itu, ia meminta pegawainya untuk bekerja dengan lebih profesional dan menjunjung integritas.

"Berbagai tantangan ini membutuhkan kita semua bekerja makin baik, cekatan, fleksibel, karena ini bukan tantangan kaleng-kaleng. Ini adalah tantangan yang luar biasa," katanya, dikutip pada Minggui (17/4/2022).

Baca Juga:
Catat! Pengkreditan Pajak Masukan yang Ditagih dengan SKP Tak Berubah

Saat ini, lanjut Sri Mulyani, semua negara di dunia menghadapi tantangan keuangan yang makin sulit. Setelah pandemi Covid-19, sambungnya, tantangan ekonomi kini juga dipicu oleh perang Rusia dan Ukraina.

Menurutnya, efek perang sudah mulai dirasakan secara global, seperti kenaikan harga barang strategis seperti energi dan pangan. Hal itu juga pada akhirnya telah menyebabkan peningkatan laju inflasi dan kenaikan suku bunga di berbagai negara maju.

Sri Mulyani mengingatkan perang yang terjadi di Ukraina akan menyebabkan tekanan perekonomian dan APBN. Terlebih, 2022 merupakan tahun terakhir defisit anggaran dilebarkan di atas 3% seperti diamanatkan UU 1/2020.

Baca Juga:
Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Menurut menkeu, pemerintah berkomitmen mengembalikan defisit APBN ke level 3% pada 2023, setelah sempat melebar hingga 6,09% terhadap PDB pada 2020 dan telah berangsur turun menjadi 4,65% PDB pada 2021.

Menurutnya, seluruh jajaran Kemenkeu sebagai bendahara negara harus mengupayakan konsolidasi APBN, tetapi pada saat yang sama tetap mendorong pemulihan ekonomi ekonomi dan melindungi masyarakat.

"Anda ibaratnya sudah selesai 2,5 tahun menghadapi peperangan dengan pandemi, dan Anda akan masuk dalam another very challenging battle. Another pertempuran yang harus kita menangkan," ujarnya. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:30 WIB THAILAND

Negara Tetangga Ini Bakal Bebaskan Hutan Mangrove dari Pajak

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra