Ilustrasi.
JAKARTA, DDTCNews - Praktisi pajak yang kurang fasih berbahasa Inggris sering kali mengalami berbagai kesulitan, termasuk salah interpretasi peraturan pajak karena ketidakmampuan memahami istilah dalam bahasa Inggris.
Hal tersebut tentu menghambat pemahaman dan akses terhadap informasi terkini akibat keterlambatan mengikuti regulasi pajak dalam bahasa Inggris yang diperbarui.
Selain itu, keterbatasan berbahasa Inggris juga dapat menimbulkan stres dan mengurangi kepercayaan diri, terutama saat menjelaskan konsep pajak yang rumit kepada klien atau berdiskusi dengan kolega internasional.
Oleh karena itu, praktisi pajak perlu untuk terus meningkatkan kemampuan ini berbahasa Inggris. Berikut beberapa alasan utama pentingnya bahasa Inggris:
Praktisi pajak yang menguasai bahasa Inggris tidak hanya lebih efektif dalam pengelolaan kepatuhan dan konsultasi, tetapi juga siap untuk sukses di panggung profesional yang semakin kompetitif.
Guna mendukung praktisi dalam mempelajari perpajakan dalam bahasa Inggris, platform Perpajakan DDTC menyediakan berbagai referensi bacaan dalam bahasa Inggris.
Terdapat 387 dokumen peraturan perpajakan, 50 artikel panduan pajak, 2 buku digital, 180 newsletter DDTC, 75 dokumen P3B, dan DDTC Indonesian Tax Manual (DDTC ITM).
Seluruh konten diterjemahkan oleh penerjemah andal dan berpengalaman sehingga praktisi tidak lagi repot cari padanan istilah khusus secara manual.
Selain itu, praktisi sebagai pengguna Premium juga dapat mengajukan permintaan terjemahan untuk dokumen yang tersedia melalui Hotline Perpajakan DDTC. Coba gratis Perpajakan DDTC Premium selama 7 hari melalui tautan berikut: https://perpajakan.ddtc.co.id/registration/ (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.