Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak. (Foto: Toby Melville/thetimes.co.uk)
LONDON, DDTCNews – Pelaku usaha properti meminta Pemerintah Inggris untuk memperpanjang insentif bebas bea meterai yang akan berakhir pada 31 Maret 2021 sebagai salah satu upaya memulihkan ekonomi nasional.
Lisa Fretwell, Managing Director Experian mengatakan apabila insentif bea meterai diperpanjang akan sangat membantu masyarakat yang ingin membeli properti pada periode akhir insentif. Pasalnya, terdapat jeda waktu antara kesepakatan kredit dan proses transaksi pembayaran.
"Memperpanjang tenggat waktu akan membantu untuk memastikan konsumen mendapatkan insentif dari kesepakatan mereka yang akan melewati batas. Hal ini akan memberikan dorongan bagi industri pembiayaan properti," katanya dikutip Kamis (25/2/2021).
Senada, Direktur firma hukum Adcocks Solicitors, Hedley Adcock menilai konsumen bakal menghadapi risiko tinggi saat melakukan transaksi pembiayaan properti apabila pembebasan bea meterai tidak diperpanjang.
Pasalnya, jika ingin mempercepat proses kesepakatan dan transaksi pembayaran maka konsumen akan melewatkan proses penilaian properti yang hendak dibeli. Untuk itu, perlu ada perpanjangan insentif guna memberikan kepastian bagi calon konsumen.
"Perlu diberikan periode tapering-off sampai dengan tenggat waktu pengurusan dokumen," tuturnya.
Merujuk kalkulasi situs properti Rightmove, sebanyak 100.000 pembeli yang memiliki kesepakatan pembelian rumah pada 2020 akan terkena dampak pungutan bea meterai. Setiap konsumen bakal mendapati biaya tambahan hingga £15.000 untuk setiap transaksi pembelian properti.
Jika pemerintah memutuskan memperpanjang periode insentif bea meterai minimal 3 bulan akan ada sekitar 300.000 pembelian properti di Inggris akan mendapatkan manfaat terbebas dari pungutan bea meterai. Nilai penghematan yang didapat konsumen sekitar £125.000 - £500.000.
Seperti dilansir The Guardian, pelaku usaha dan media Inggris memproyeksikan insentif bebas bea meterai akan diperpanjang selama 3 bulan untuk membantu pemulihan ekonomi. Nilai belanja dari insentif tersebut ditaksir mencapai £1,75 miliar. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.