PMK 68/2022

Penghitungan PPN Aset Kripto Pakai Besaran Tertentu, Begini Tarifnya

Redaksi DDTCNews | Rabu, 09 November 2022 | 10:30 WIB
Penghitungan PPN Aset Kripto Pakai Besaran Tertentu, Begini Tarifnya

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Ditjen Pajak (DJP) mengingatkan penyerahan cryptocurrency atau kripto dikategorikan sebagai penyerahan barang kena pajak (BKP) yang terutang PPN sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 68/2022.

PMK 68/2022 menyebutkan aset kripto merupakan aset digital yang termasuk kedalam barang kena pajak (BKP) tidak berwujud. Aset kripto juga dikategorikan sebuah komoditas dan bukan merupakan alat tukar atau surat berharga.

“Dikarenakan merupakan BKP, penyerahan aset kripto dikenakan PPN dengan perhitungan besaran tertentu,” kata Penyuluh Pajak KPP Madya Surabaya Cak Imin dalam acara diskusi bertajuk PPN atas Transaksi Perdagangan Aset Kripto, dikutip pada Rabu (9/11/2022).

Baca Juga:
Tindak Lanjuti Aktivasi Akun PKP, Fiskus Kunjungi Alamat Perusahaan

Berdasarkan PMK 68/2022, terdapat 3 ketentuan tarif PPN untuk aset kripto. Pertama, perdagangan kripto pada platform yang penyelenggara perdagangannya terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) dikenakan tarif PPN 0,11% dari nilai transaksi.

Kedua, perdagangan aset kripto pada platform yang penyelenggara perdagangannya tidak terdaftar di Bappebti dikenakan tarif PPN 0,22% dari nilai transaksi. Ketiga, jasa mining yang memiliki verifikasi transaksi aset dikenakan tarif PPN 1,1% dari nilai konversi aset.

“Tarif tersebut ditetapkan sangat rendah sekali,” sebut Cak Imin.

Baca Juga:
Ketentuan Tarif PPh Pasal 21 Pasca Tarif Efektif Rata-Rata (TER)

Dia menambahkan PPN atas transaksi aset kripto dapat dipungut oleh exchanger atau penyelenggara perdagangan melalui sistem elektronik (PMSE). Untuk dapat memungut PPN, exchanger harus sudah dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak (PKP).

Exchanger sebagai pihak pemungut wajib melakukan penyetoran dan pelaporan atas PPN yang dipungut. Untuk penyetoran dilakukan maksimal tanggal 15 bulan berikutnya.

Selain itu, exchanger wajib melakukan pelaporan maksimal 20 hari kerja setelah berakhirnya masa pajak menggunakan SPT Masa PPN 1107 PUT. Simak 'Berlaku 1 Bulan, Setoran Pajak Transaksi Aset Kripto Capai Rp48 Miliar'

“Ketika melakukan pemungutan, exchanger wajib menerbitkan dokumen yang dipersamakan dengan faktur pajak,” sebut Cak Imin. (Fikri/rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 04 Februari 2025 | 18:00 WIB KPP PRATAMA KOSAMBI

Tindak Lanjuti Aktivasi Akun PKP, Fiskus Kunjungi Alamat Perusahaan

Selasa, 04 Februari 2025 | 17:39 WIB KELAS PPH PASAL 21 (6)

Ketentuan Tarif PPh Pasal 21 Pasca Tarif Efektif Rata-Rata (TER)

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:47 WIB CORETAX DJP

Baru! DJP Rilis Update Soal Bupot PPh dan Surat Teguran di Coretax

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:00 WIB CORETAX DJP

DJP Terbitkan Buku Manual Modul SPT Masa PPh Unifikasi, Unduh di Sini

BERITA PILIHAN
Selasa, 04 Februari 2025 | 17:39 WIB KELAS PPH PASAL 21 (6)

Ketentuan Tarif PPh Pasal 21 Pasca Tarif Efektif Rata-Rata (TER)

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:47 WIB CORETAX DJP

Baru! DJP Rilis Update Soal Bupot PPh dan Surat Teguran di Coretax

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:15 WIB PER-30/BC/2024

Bea Cukai Ubah Aturan Pemasukan dan Pengeluaran Barang ke dan dari TPB

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:00 WIB CORETAX DJP

DJP Terbitkan Buku Manual Modul SPT Masa PPh Unifikasi, Unduh di Sini

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:33 WIB OPINI PAJAK

Menjadikan Pajak sebagai Instrumen Alternatif Memberantas Korupsi

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:00 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Tagih Tunggakan Pajak 5,4 Juta Kendaraan, Begini Strategi Pemprov

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:00 WIB FOUNDER DDTC DARUSSALAM:

‘Pajak Tidak Boleh Dipungut secara Sewenang-wenang’

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:30 WIB TIPS PAJAK

Cara Ubah Data Alamat Wajib Pajak di Coretax DJP

Selasa, 04 Februari 2025 | 13:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Cegah Penerapan UTPR Pajak Minimum Global, AS Siapkan Skema Retaliasi