PAJAK GLOBAL

Penghindaran Pajak Jadi Isu Pertemuan Otoritas Pajak se-Asia Pasifik

Redaksi DDTCNews | Senin, 09 Juli 2018 | 14:10 WIB
Penghindaran Pajak Jadi Isu Pertemuan Otoritas Pajak se-Asia Pasifik

JAKARTA, DDTCNews - Otoritas pajak se-Asia Pasifik berkumpul dalam pertemua ke-5 Asian Tax Authorities Symposium (ATAS) di Hotel The Plaza Seoul, Korea Selatan pada 3-5 Juli 2018. Isu penghindaran pajak jadi pokok penting yang dibahas dalam pertemuan tersebut.

Acara perpajakan ini dihadiri lebih dari 60 peserta yang mewakili 27 negara/yurisdiksi. Selain itu, hadir juga perwakilan dari lembaga internasional seperti OECD, IBFD, United Nations ESCAP dan GIZ.

"Pertemuan ini digelar untuk membangun kerja sama antara otoritas pajak di Kawasan Asia Pasifik melalui sharing pengetahuan dan pengalaman (exchange of knowledge and experience) dalam mengelola permasalahan perpajakan," kata Sung Hee HAN, Pimpinan Otoritas Pajak Korea Selatan dalam pidato sambutannya.

Baca Juga:
Pencantuman NITKU Bakal Bersifat Mandatory saat Pembuatan Bukti Potong

Sementara itu, Direktur Perpajakan Internasional DItjen Pajak John Hutagaol yang hadir mewakili Indonesia menekankan pentingnya kerja sama skala global untuk memerangi praktik penghindaran pajak. Hal ini mutlak diperlukan karena lanksap perpajakan internasional yang berubah drastis dalam beberapa tahun terakhir.

"Skema penghindaran pajak (tax avoidance) semakin agresif dan kompleks karena lanskap perpajakan internasional sudah mengalami transformasi atau telah mengalami perubahan yang mendasar," katanya.

Menurutnya, perubahan ini paralel dengan pesatnya perkembagan teknologi informasi. Era digital membuat skema penghindaran pajak semakin rumit dan sulit untuk dideteksi oleh otoritas pajak suatu negara. Contoh nyata dari perkembangan teknologi tersebut salah satunya adalah penggunan mata uang digital seperti bitcoin dengan teknologi blockchain-nya.

Baca Juga:
Rezim Baru, WP Perlu Memitigasi Efek Politik terhadap Kebijakan Pajak

"Untuk menjawab tantangan permasalah perpajakan tersebut di atas perlu kerja sama dan kolaborasi internasional untuk menyikapi dan menyelesaikannya," terang John.

Adapun dalam diskusi selama tiga hari tersebut, ada empat poin utama yang jadi perhatian serius otoritas pajak kawasan Asia Pasifik. Pertama, penghindaran pajak jadi perhatian serius semua otoritas pajak. Kedua, pentingnya harmonisasi dalam penerapan regulasi di seluruh otoritas pajak agar tidak ada standar ganda.

"Ketiga, forum pertemuan untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman seperti ATAS ini sangat berguna dan dibutuhkan oleh sesama otoritas pajak di Kawasan Asia Pasifik untuk saling membantu dan mendukung satu dengan lainnya. Keempat, dibutuhkan kerjasama dan kolaborasi internasional untuk menyelesaikan permasalahan pajak secara global," tutupnya. (Amu)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 18 Oktober 2024 | 09:14 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Pencantuman NITKU Bakal Bersifat Mandatory saat Pembuatan Bukti Potong

Kamis, 17 Oktober 2024 | 13:35 WIB DDTC EXCLUSIVE GATHERING 2024

Rezim Baru, WP Perlu Memitigasi Efek Politik terhadap Kebijakan Pajak

Kamis, 17 Oktober 2024 | 10:30 WIB DDTC EXCLUSIVE GATHERING 2024

Dibagikan Gratis, 2 Buku DDTC ITM 2024 Dwibahasa Telah Diluncurkan

Rabu, 16 Oktober 2024 | 12:00 WIB KILAS BALIK PERPAJAKAN 2014-2024

Satu Dekade Kebijakan Perpajakan Jokowi

BERITA PILIHAN
Rabu, 23 Oktober 2024 | 12:00 WIB LITERATUR PAJAK

4 Kunci Strategis Cegah Sengketa Pajak, Selengkapnya Baca Buku Ini

Rabu, 23 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Piloting Modul Impor-Ekspor Barang Bawaan Penumpang Tahap III Dimulai

Rabu, 23 Oktober 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dasar DJP dalam Menetapkan Status Suspend terhadap Sertel Wajib Pajak

Rabu, 23 Oktober 2024 | 10:30 WIB PROVINSI KALIMANTAN UTARA

Adakan Pemutihan Pajak Kendaraan, Pemprov Targetkan Raup Rp105 Miliar

Rabu, 23 Oktober 2024 | 10:00 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Beberkan Alasan Pembentukan Badan Aspirasi Masyarakat

Rabu, 23 Oktober 2024 | 09:45 WIB DPR RI

Said Abdullah Kembali Terpilih Jadi Ketua Banggar DPR

Rabu, 23 Oktober 2024 | 09:33 WIB KURS PAJAK 23 OKTOBER 2024 - 29 OKTOBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Menguat Atas Nyaris Semua Mata Uang Mitra

Rabu, 23 Oktober 2024 | 09:19 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Kementerian Keuangan Kini di Bawah Langsung Presiden Prabowo

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu