INDIKATOR SOSIAL DAN KEPENDUDUKAN

Pengangguran 8,4 Juta Orang, Belum Kembali ke Posisi Sebelum Krisis

Dian Kurniati | Senin, 09 Mei 2022 | 12:15 WIB
Pengangguran 8,4 Juta Orang, Belum Kembali ke Posisi Sebelum Krisis

Kepala BPS Margo Yuwono memaparkan berita resmi statistik pada Senin (9/5/2022). (tangkapan layar Youtube)

JAKARTA, DDTCNews – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 8,4 juta orang pada Februari 2022.

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan angka pengangguran tersebut turun dari posisi Februari 2021 yang sebanyak 8,75 juta orang akibat pandemi Covid-19. Adapun secara persentase, tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada Februari 2022 tercatat sebesar 5,83%.

"Meski setahun belakangan mengalami penurunan, tingkat pengangguran kita belum kembali pada posisi sebelum krisis karena pada Februari 2020 sebesar 4,94%," katanya melalui konferensi video, Senin (9/5/2022).

Baca Juga:
BPS: Neraca Perdagangan Surplus US$3,26 Miliar pada September 2024

Margo mengatakan penduduk usia kerja yang terdampak pandemi Covid-19 pada Februari 2022 sebanyak 11,53 juta orang. Angka itu sudah mulai turun dari posisi Februari 2021 yang mencapai 19,1 juta orang.

Menurutnya, dampak pandemi terhadap penduduk usia kerja tersebut kebanyakan berupa pengurangan jam kerja karena Covid-19, diikuti tidak bekerja sementara karena Covid-19, bukan angkatan kerja karena Covid-19, dan pengangguran karena Covid-19.

BPS mencatat jumlah angkatan kerja pada Februari 2022 sebanyak 144,01 juta orang. Penduduk yang bekerja sebanyak 135,61 juta orang atau meningkat 4,55 juta orang dari posisi Agustus 2021.

Baca Juga:
Pasca-Pandemi, Negara-negara Mulai Perketat Pemberian Insentif Pajak

Adapun lapangan pekerjaan yang menyerap tenaga kerja terbesar yakni sektor pertanian. Kemudian, diikuti dengan sektor perdagangan dan industri.

Margo memaparkan pengangguran di semua provinsi telah mengalami penurunan. Penurunan tingkat pengangguran tertinggi terjadi di Provinsi Kepulauan Riau sebesar 2,10 persen poin.

"Sementara TPT tertinggi tercatat di Provinsi Banten, yaitu sebesar 8,53%. Terendahnya ada di Sulawesi Barat sebesar 3,11%," ujarnya. (kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 15 Oktober 2024 | 12:07 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

BPS: Neraca Perdagangan Surplus US$3,26 Miliar pada September 2024

Selasa, 01 Oktober 2024 | 11:44 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Turun dari Bulan Lalu, BPS: Inflasi September 2024 Capai 1,84 Persen

Minggu, 29 September 2024 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Ada Modus Baru Akali Inflasi, Mendagri Minta BPS Jaga Akurasi Data

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN