Menkeu Sri Mulyani didampingi pejabat eselon I Kemenkeu dalam konferensi pers APBN Kita. (foto: Dian)
JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah mencatat penerimaan pajak penghasilan (PPh) badan mengalami pertumbuhan sebesar 33,8% hingga Februari 2023.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan capaian pertumbuhan tersebut memang tidak sekuat periode yang sama 2022, ketika tumbuh mencapai 155,2%. Meski demikian, kinerja korporasi tersebut masih menunjukkan pemulihan yang kuat.
"Untuk PPh badan, ini yang positive news, sangat bagus. Korporasi di Indonesia terus membaik sehingga pembayaran pajak mereka juga tercermin adanya pertumbuhan," katanya dalam konferensi pers APBN Kita, Selasa (14/3/2023).
Sri Mulyani mengatakan penerimaan PPh badan dapat menjadi salah satu indikator tentang pemulihan ekonomi. Jenis pajak ini juga mencerminkan neraca keuangan korporasi yang kembali membukukan keuntungan sehingga dapat menyetorkan pajak lebih besar.
Dia menjelaskan penerimaan PPh badan sempat mengalami kontraksi karena tertekan pandemi Covid-19. Situasi tersebut kemudian membaik pada 2022, dengan pertumbuhan mencapai 155,2%, dan terus menguat hingga saat ini.
Kinerja PPh badan hingga Februari 2023 tumbuh tinggi karena ditopang oleh pertumbuhan setoran masa, terutama dari sektor jasa keuangan dan asuransi.
PPh badan juga tercatat menjadi kontributor terbesar dari keseluruhan penerimaan pajak. Dalam hal ini, PPh badan memiliki kontribusi terbesar ketiga terhadap penerimaan pajak hingga Februari 2023, yakni 15,1%.
Secara bulanan, Sri Mulyani menyebut penerimaan PPh badan pada Februari 2023 tumbuh sebesar 25,4%. Angka ini melambat dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tumbuh 44,1%.
"Memang ada menunjukkan adanya tren yang menurun, tapi ini masih double digit dan cukup tinggi," ujarnya.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.