Seorang petugas berjalan di area Terminal Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Selasa (5/10/2021). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/foc.
SINGARAJA, DDTCNews - Pemkab Buleleng berharap penerbangan internasional dari dan ke Bali yang akan segera dibuka dapat membuat penerimaan pajak daerah kembali optimal.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Gede Sugiarta Widiada mengatakan pembukaan penerbangan internasional langsung ke Bali akan berdampak positif pada penerimaan pajak daerah.
"Kalau ini dibuka harapannya ada pendapatan yang meningkat. Dan di triwulan ini yang menyangkut PHR ada tiga, ada hotel, restoran, dan hiburan," katanya dikutip pada Jumat (8/10/2021).
Gede menuturkan realisasi setoran pajak hotel, pajak restoran, dan pajak hiburan dalam tahun berjalan ini belum optimal. Selain karena kunjungan wisatawan masih rendah, rendahnya setoran pajak juga disebabkan jalur penerbangan internasional ke Bali yang masih ditutup.
Hingga 6 Oktober 2021, realisasi penerimaan pajak hotel baru mencapai Rp5,5 miliar. Setoran pajak tersebut relatif minim dibandingkan dengan target tahun ini sejumlah Rp19 miliar. Begitu juga dengan pajak hiburan yang baru tercapai Rp269 juta dari target Rp965 juta.
Kinerja yang mulai pulih adalah pajak restoran. Hingga awal Oktober 2021, realisasi pajak restoran di Kabupaten Buleleng mencapai Rp6,4 miliar. Jumlah tersebut memenuhi 45,98% dari target tahun ini sejumlah Rp14 miliar.
"Untuk hotel baru 29,46%, restoran 45,98% dan hiburan baru 27,97%. Ini masih jauh dari target 100%," tutur Gede.
Sementara itu, kinerja penerimaan yang sudah lebih dari 50% terhadap target antara lain pajak bumi dan bangunan perdesaan perkotaan. Jenis pajak itu juga diproyeksikan mampu mencapai target pada tahun ini.
"Yang paling banyak itu di sektor PBB P2. Kami yakin bisa capai target 100%. Apalagi ada diskon untuk PBB P2 itu," ujar Gede seperti dilansir Bali Express. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.