APBN 2021

Pendapatan 2021 Capai Rp2.003 Triliun, Sri Mulyani: Itu Susah Banget

Dian Kurniati | Rabu, 05 Januari 2022 | 15:15 WIB
Pendapatan 2021 Capai Rp2.003 Triliun, Sri Mulyani: Itu Susah Banget

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam acara Penandatanganan Prasasti Penanda Aset Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), Rabu (5/1/2022)

JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut realisasi pendapatan negara 2021 yang mencapai Rp2.003,1 triliun merupakan pekerjaan yang sulit.

Sri Mulyani mengatakan pengumpulan pendapatan negara tidak mudah lantaran dilakukan di tengah perekonomian yang tertekan akibat pandemi Covid-19. Terlebih, ribuan pegawai Kemenkeu juga turut terkena Covid-19.

"Mungkin dikira gampang mengumpulkan Rp2.003 triliun. Itu susah banget, terlebih dalam situasi anak buah kita terkena dan ekonomi nyungsep, naik, nyungsep lagi," katanya dalam Penandatanganan Prasasti Penanda Aset SBSN, Rabu (5/1/2022).

Baca Juga:
Seluruh K/L Diminta Usulkan Revisi Belanja Paling Lambat 14 Februari

Sri Mulyani menuturkan pandemi Covid-19 membuat upaya pengumpulan pendapatan negara lebih menantang. Tantangan tersebut terjadi pada pengumpulan pajak, kepabeanan dan cukai, termasuk pada penerimaan negara bukan pajak (PNBP).

Di sisi lain, penyebaran Covid-19 terutama varian Delta menyebabkan banyak pegawai Kemenkeu yang terkena virus tersebut. Sepanjang 2021, sekitar 16.000 pegawai terpapar Covid-19 dan sebanyak 130 meninggal dunia.

Meski demikian, pemerintah mampu mencatatkan realisasi pendapatan negara yang positif seiring dengan penanganan pandemi Covid-19 dan pulihnya ekonomi. Selain itu, lonjakan harga beberapa komoditas juga berdampak terhadap penerimaan pajak, bea, cukai, dan PNBP.

Baca Juga:
Hal-Hal yang Bakal Diteliti saat WP Ajukan Pengembalian Pendahuluan

Sri Mulyani memperkirakan tantangan pandemi Covid-19 masih akan berlanjut pada tahun ini. Selain itu, ketidakpastian global juga berpotensi memengaruhi kinerja ekonomi di dalam negeri. Belum lagi, muncul varian baru Covid-19, yaitu Omicron.

"Tantangannya belum selesai karena Covid belum selesai. Sekarang ada Omicron," ujarnya.

Pemerintah mencatat realisasi pendapatan negara sepanjang 2021 mencapai Rp2.003,1 triliun atau 115% dari target Rp1.743,6 triliun. Sementara itu, realisasi belanja negara mencapai Rp2.786,8 triliun atau 101% dari target Rp2.750,0 triliun.

Dengan realisasi tersebut, defisit APBN 2021 mencapai Rp783,7 triliun atau 78% dari target senilai Rp1.006,4 triliun. Nilai realisasi defisit APBN tersebut setara dengan 4,65% terhadap PDB. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Kamis, 30 Januari 2025 | 18:00 WIB TIPS PAJAK

Cara Ajukan Pembebasan PBB-P2 bagi Pensiunan PNS di DKI Jakarta

Kamis, 30 Januari 2025 | 17:55 WIB PAJAK INTERNASIONAL

Penghindaran Pajak Lebih Rugikan Negara Berkembang daripada yang Maju

Kamis, 30 Januari 2025 | 16:00 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Dedi Mulyadi Ingin Pakai 100% Pajak Kendaraan untuk Pembangunan Jalan

Kamis, 30 Januari 2025 | 15:11 WIB KONSULTASI CORETAX

Istri Pilih ‘Hanya Registrasi’ di Coretax, Perlu Lapor SPT Sendiri?

Kamis, 30 Januari 2025 | 15:00 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Ada Fasilitas KITE, Menko Airlangga Ingin Daya Saing UMKM Meningkat

Kamis, 30 Januari 2025 | 14:30 WIB PERATURAN PAJAK

Ketentuan Terbaru Soal Penghapusan Piutang Pajak, Dowload di Sini!

Kamis, 30 Januari 2025 | 13:55 WIB PENG-1/PJ/2025

DJP Perbarui Daftar Negara Tujuan Pertukaran Data Keuangan Otomatis

Kamis, 30 Januari 2025 | 13:45 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Sri Mulyani Harap Makan Bergizi Gratis Beri Dampak Besar ke Ekonomi