KAMBOJA

Pemerintah Yakinkan Pelaku Usaha Sudah Tutup Celah Penggelapan Pajak

Dian Kurniati | Sabtu, 30 Januari 2021 | 10:01 WIB
Pemerintah Yakinkan Pelaku Usaha Sudah Tutup Celah Penggelapan Pajak

Beberapa orang bhiksu berjalan memasuki Candi Bayon, Angkor, Kamboja. Ditjen Pajak Kamboja meminta perusahaan di seluruh wilayah Kerajaan Kamboja mematuhi semua peraturan perpajakan yang berlaku. (Foto: pandotrip.com)

PHNOM PENH, DDTCNews - Ditjen Pajak (General Department of Taxation/GDT) Kamboja meminta perusahaan di seluruh wilayah Kerajaan Kamboja mematuhi semua peraturan perpajakan yang berlaku.

Dirjen Pajak Kamboja Kong Vibol mengatakan saat ini sudah tidak ada celah bagi wajib pajak melakukan penggelapan pajak. Jika ketahuan berbuat curang, otoritas tidak akan segan menjatuhkan sanksi.

"Kami telah menutup banyak 'celah' yang mengarah pada penghindaran dan penggelapan pajak," katanya kepada wartawan di Phnom Penh, Senin (25/1/2021).

Baca Juga:
Pacu Produksi Semen, Negara Ini Beri Insentif Pajak selama 2 Tahun

Vibol mengatakan kontraksi ekonomi sebesar 1,9% akibat pandemi Covid-19 telah menyebabkan penerimaan pajak 2020 ikut melambat. Realisasi penerimaan pajak 2020 tercatat US$2,88 miliar atau Rp40,6 triliun, setara 101,36% dari target dan masih mampu tumbuh 3,73%.

Sementara pada tahun ini, dia menargetkan penerimaan pajak setidaknya menyentuh US$1,8 miliar atau Rp25,33 triliun, setara 65% dari realisasi pengumpulan pajak 2020 jika perekonomian belum membaik.

Vibol menekankan GDT akan menerapkan Undang-undang Perpajakan yang lebih ketat, sekaligus menjalankan sistem administrasi pajak yang lebih baik di bawah reformasi perpajakan 2018-2023. Upaya itu juga didukung Perdana Menteri Hun Sen agar penerimaan pajak tumbuh lebih besar.

Baca Juga:
Dorong Masyarakat Punya Rumah, Negara Ini Siapkan Insentif Fiskal

Reformasi administrasi perpajakan itu salah satunya berupa pengembangan sistem pengarsipan pajak secara elektronik, agar proses pembayaran pajak lebih mudah dan cepat. Dengan pembayaran pajak yang lebih praktis tersebut, dia berharap kepatuhan wajib pajak bisa ditingkatkan.

"Saya mengajak semua perusahaan bekerja sama dan berpartisipasi dalam memajukan pembangunan nasional," ujarnya seperti dilansir khmertimeskh.com. (Bsi)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Jumat, 31 Januari 2025 | 11:17 WIB PENGADILAN PAJAK

Persiapan Persidangan di Pengadilan Pajak yang Wajib Pajak Perlu Tahu

Jumat, 31 Januari 2025 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Kriteria Entitas Dana Investasi yang Dikecualikan Pajak Minimum Global

Jumat, 31 Januari 2025 | 10:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

DPR Dukung Efisiensi Belanja Kementerian/Lembaga oleh Prabowo

Jumat, 31 Januari 2025 | 10:11 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPh Final 0,5% dan PTKP Rp500 Juta, Intervensi Pemerintah Dukung UMKM?

Jumat, 31 Januari 2025 | 09:30 WIB AMERIKA SERIKAT

AS Buka Opsi Batalkan Bea Masuk 25% Atas Impor dari Kanada dan Meksiko

Jumat, 31 Januari 2025 | 09:15 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Pahami Perincian Penelitian Bukti Potong Atas WP Restitusi Dipercepat

Jumat, 31 Januari 2025 | 08:30 WIB KOTA MEDAN

Kini Ada Opsen, Medan Mulai Aktif Tagih Pajak Kendaraan Bermotor

Kamis, 30 Januari 2025 | 18:00 WIB TIPS PAJAK

Cara Ajukan Pembebasan PBB-P2 bagi Pensiunan PNS di DKI Jakarta

Kamis, 30 Januari 2025 | 17:55 WIB PAJAK INTERNASIONAL

Penghindaran Pajak Lebih Rugikan Negara Berkembang daripada yang Maju

Kamis, 30 Januari 2025 | 16:00 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Dedi Mulyadi Ingin Pakai 100% Pajak Kendaraan untuk Pembangunan Jalan