KEBIJAKAN PERDAGANGAN

Pemerintah Mulai Penyelidikan Antidumping Impor Produk Plastik Ini

Dian Kurniati | Jumat, 06 Desember 2024 | 12:00 WIB
Pemerintah Mulai Penyelidikan Antidumping Impor Produk Plastik Ini

Gambar: Tokoplas

JAKARTA, DDTCNews - Komite Anti-Dumping Indonesia (KADI) memulai penyelidikan antidumping terhadap impor produk plastik polypropylene homopolymer.

Ketua KADI Danang Prasta Danial mengatakan penyelidikan ini menjadi tindak lanjut dari permohonan pelaku usaha. Adapun negara asal impor produk yang diselidiki adalah Arab Saudi, Filipina, Korea Selatan, Malaysia, China, Thailand, Singapura, dan Vietnam.

"Berdasarkan analisis KADI terhadap dokumen permohonan tersebut, terdapat impor produk polypropylene homopolymer yang berasal dari Arab Saudi, Filipina, Korea Selatan, Malaysia, China, Thailand, Singapura, dan Vietnam diduga dumping, sehingga menyebabkan kerugian material bagi pemohon," katanya, dikutip pada Jumat (6/12/2024).

Baca Juga:
Nilai Transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi 2024 Naik 29,3 Persen

Danang mengatakan produk produk plastik polypropylene homopolymer masuk dalam pos tarif 3902.10.40 sesuai Buku Tarif Kepabeanan Indonesia (BTKI) 2022. Penyelidikan antidumping ini dimulai pada 4 Desember 2024 dan akan dilakukan dalam kurun waktu 12 bulan ke depan.

Apabila diperlukan, penyelidikan bisa diperpanjang sehingga menjadi 18 bulan.

Dia menjelaskan penyelidikan antidumping ini dilakukan berdasarkan PP 34/2011 dan Permendag 76/2012. Penyelidikan antidumping dilakukan untuk impor polypropylene homopolymer pada periode 1 April 2023 hingga 31 Maret 2024 lalu.

Baca Juga:
Luncurkan Perdagangan Karbon Internasional di IDXCarbon, Ini Kata BEI

Pada periode itu, total impor komoditas tersebut mencapai 856.645 ton. Dari total volume ini, sebesar 794.720 ton diimpor dari negara yang dituduh dumping.

"Sebagian besar impor polypropylene homopolymer pada periode penyelidikan, atau 93%, berasal dari negara yang dituduh dumping," ujarnya.

Danang menambahkan semua pihak yang berkepentingan diberi kesempatan untuk memberikan informasi, tanggapan, atau dengar pendapat (hearing) yang berkaitan dengan penyelidikan barang dumping dan kerugian dimaksud. Pihak yang berkepentingan ini antara lain industri dalam negeri, importir di Indonesia, serta eksportir dan produsen dari negara yang dituduh.

Informasi, tanggapan, dan dengar pendapat dapat disampaikan secara tertulis kepada KADI. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 27 Januari 2025 | 11:30 WIB PERDAGANGAN BERJANGKA

Nilai Transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi 2024 Naik 29,3 Persen

Minggu, 26 Januari 2025 | 13:30 WIB PERDAGANGAN KARBON

Luncurkan Perdagangan Karbon Internasional di IDXCarbon, Ini Kata BEI

Minggu, 26 Januari 2025 | 13:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Tarif Bea Masuk Trump terhadap 2 Negara Ini Lebih Tinggi dari China

Minggu, 26 Januari 2025 | 11:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Bakal Kenakan Bea Masuk 25% atas Impor dari Kanada dan Meksiko

BERITA PILIHAN
Senin, 27 Januari 2025 | 15:30 WIB PMK 118/2024

Isi Materi Keberatan Sama dengan MAP, Ini yang Bisa Dilakukan WP

Senin, 27 Januari 2025 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Trump Tarik AS dari Kesepakatan Pajak Global, Ini Kata Sri Mulyani

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Janji Segera Bebaskan Uang Tip dari Pajak Penghasilan

Senin, 27 Januari 2025 | 13:30 WIB PMK 117/2024

Sri Mulyani Atur Ulang Ketentuan Penghapusan Piutang Pajak

Senin, 27 Januari 2025 | 13:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Kategorisasi Kuasa dan Wakil Wajib Pajak di Coretax DJP

Senin, 27 Januari 2025 | 11:30 WIB PERDAGANGAN BERJANGKA

Nilai Transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi 2024 Naik 29,3 Persen

Senin, 27 Januari 2025 | 10:00 WIB PMK 119/2024

Pemerintah Perinci Objek Penelitian atas PKP Berisiko Rendah

Senin, 27 Januari 2025 | 09:00 WIB KEBIJAKAN FISKAL

Siap-Siap SBN Ritel Perdana 2025! Besok Dirilis ORI027T3 dan ORI027T6