KEBIJAKAN FISKAL

Pemerintah Komitmen Turunkan Utang SBN, Lonjakan Defisit Ditambal SAL

Muhamad Wildan | Selasa, 09 Juli 2024 | 09:45 WIB
Pemerintah Komitmen Turunkan Utang SBN, Lonjakan Defisit Ditambal SAL

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengeklaim surat berharga negara (SBN) yang diterbitkan pemerintah tidak akan naik meski defisit anggaran naik. Pemerintah memproyeksikan defisit anggaran akan membengkak dari Rp522,8 triliun menjadi Rp609,7 triliun.

Dalam rapat bersama Badan Anggaran (Banggar) DPR, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan penerbitan SBN pada tahun ini akan lebih rendah dibandingkan dengan target awal. Pasalnya, tambahan kebutuhan pembiayaan anggaran akan lebih banyak didanai oleh saldo anggaran lebih (SAL).

"Penerbitan SBN tetap lebih rendah. Jadi meski defisitnya naik, penerbitan SBN tidak naik, malah lebih rendah Rp214,6 triliun," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dikutip Senin (8/7/2024).

Baca Juga:
Ada Kenaikan Tarif PPN, DJP Tetap Optimalkan Penerimaan Tahun Depan

Total tambahan SAL yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan anggaran pada tahun ini adalah senilai Rp100 triliun.

"Inilah kenapa pada 2022 dan 2023 kami mampu mengumpulkan SAL cukup besar, itu dipakai pada situasi seperti sekarang. Pada saat suku bunga dunia tinggi, rupiah mengalami tekanan, kami bisa menjaga agar SBN tidak di-issue lebih banyak, sehingga dengan demikian kami bisa menjaga competitiveness dari yield SBN tanpa mengalami tekanan yang besar," ujar Sri Mulyani.

Dalam APBN 2024, pemerintah telah menganggarkan penggunaan SAL senilai Rp51,4 triliun. Dengan adanya tambahan penggunaan SAL senilai Rp100 triliun, total SAL yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan pada tahun ini bakal mencapai Rp151,4 triliun.

Baca Juga:
PPN 12% Hasilkan Tambahan Rp75 Triliun, DJP: Untuk Dukung Pembangunan

"Hal ini bermanfaat sehingga kita tidak perlu masuk ke market terlalu besar dan tetap bisa menjaga kinerja dari SBN," ujar Sri Mulyani.

Untuk diketahui, SAL adalah akumulasi sisa lebih pembiayaan anggaran (SiLPA) tahun-tahun anggaran sebelumnya dan tahun anggaran berjalan ditambah/dikurangi penyesuaian SAL.

Sesuai Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 147/2021, SAL dapat digunakan oleh pemerintah untuk memenuhi kebutuhan kas temporer, pembiayaan anggaran, ataupun stabilisasi. Adapun total SAL yang dimiliki oleh pemerintah per akhir 2023 mencapai Rp459,5 triliun. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 23 Desember 2024 | 17:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Ada Kenaikan Tarif PPN, DJP Tetap Optimalkan Penerimaan Tahun Depan

Minggu, 22 Desember 2024 | 14:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN 12% Hasilkan Tambahan Rp75 Triliun, DJP: Untuk Dukung Pembangunan

Jumat, 20 Desember 2024 | 17:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemda Diminta Lakukan Pencadangan Dana dari APBN untuk Infrastruktur

Selasa, 17 Desember 2024 | 15:10 WIB INFOGRAFIS PAJAK

15 Jenis Insentif dalam Paket Stimulus Ekonomi 2025

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra