FILIPINA

Pemerintah Kenakan Bea Masuk Safeguard Terhadap Mobil Impor

Dian Kurniati | Selasa, 05 Januari 2021 | 17:15 WIB
Pemerintah Kenakan Bea Masuk Safeguard Terhadap Mobil Impor

Ilustrasi. (DDTCNews)

MANILA, DDTCNews – Pemerintah Filipina memutuskan untuk mengenakan bea masuk atas tindakan pengamanan (safeguard) terhadap mobil impor sebagai upaya untuk melindungi produsen di dalam negeri.

Menteri Perdagangan dan Industri Ramon Lopez mengatakan kebijakan safeguard dikenakan dalam bentuk jaminan tunai senilai P70.000 atau setara dengan Rp20,2 juta per mobil penumpang impor, serta P110.000 atau setara dengan Rp31,8 juta per mobil niaga ringan.

"Safeguard diberlakukan untuk melindungi para produsen lokal serta mencegah perusahaan lain meninggalkan Filipina," katanya, Selasa (5/1/2021).

Baca Juga:
Tarif Bea Masuk Trump terhadap 2 Negara Ini Lebih Tinggi dari China

Lopez menjelaskan pemerintah telah menerima petisi penerapan safeguard untuk mobil impor dari serikat pekerja otomotif. Pemerintah pun melakukan penyelidikan dan menemukan bukti kuat untuk memenuhi tuntutan para pekerja.

Menurutnya, pelaku usaha lokal selama ini telah berjuang untuk bersaing dengan mobil impor yang murah. Apalagi, Filipina merupakan salah satu pasar paling terbuka di ASEAN sehingga proses impor mobil dapat dilakukan secara mudah.

Pemerintah mencatat impor mobil penumpang mengalami pertumbuhan 35% sejak 2014 hingga 2018. Sementara itu, rasio penjualan mobil impor terhadap mobil lokal mencapai 295% pada 2014 dan menjadi 349% pada 2018.

Baca Juga:
Trump Bakal Kenakan Bea Masuk 25% atas Impor dari Kanada dan Meksiko

Pangsa pasar mobil penumpang domestik terus menyusut menjadi 22% hingga 25%, sedangkan impor menguasai lebih dari 70% pangsa pasar. Meski pasar terus tumbuh, porsi penjualan mobil lokal justru makin mengecil.

Kebijakan safeguard ini akan berlaku selama 200 hari. Selain mendukung pemulihan industri mobil dalam negeri, Lopez berharap kebijakan tersebut menarik minat investor otomotif untuk menanamkan modalnya di Filipina.

"[Safeguard] juga dapat menarik pabrikan kendaraan untuk beroperasi di negara ini dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja," ujarnya seperti dilansir rappler.com. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Senin, 27 Januari 2025 | 11:30 WIB PERDAGANGAN BERJANGKA

Nilai Transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi 2024 Naik 29,3 Persen

Senin, 27 Januari 2025 | 10:00 WIB PMK 119/2024

Pemerintah Perinci Objek Penelitian atas PKP Berisiko Rendah

Senin, 27 Januari 2025 | 09:00 WIB KEBIJAKAN FISKAL

Siap-Siap SBN Ritel Perdana 2025! Besok Dirilis ORI027T3 dan ORI027T6

Senin, 27 Januari 2025 | 08:43 WIB LAYANAN PAJAK

Butuh Layanan Pajak? Kantor Pajak Baru Buka Lagi 30 Januari 2025

Senin, 27 Januari 2025 | 08:15 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Pembaruan Objek Penelitian PKP Berisiko Rendah untuk Cairkan Restitusi

Senin, 27 Januari 2025 | 08:00 WIB KOTA PALANGKA RAYA

Bayar Pajak Sudah Serba Online, Kepatuhan WP Ditarget Membaik

Minggu, 26 Januari 2025 | 14:30 WIB PERATURAN PAJAK

Soal DPP Nilai Lain atas Jasa Penyediaan Tenaga Kerja, Ini Kata DJP

Minggu, 26 Januari 2025 | 13:30 WIB PERDAGANGAN KARBON

Luncurkan Perdagangan Karbon Internasional di IDXCarbon, Ini Kata BEI