KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah Bidik Realisasi Investasi 2025 Capai Rp 1.750 Triliun

Dian Kurniati | Jumat, 01 Maret 2024 | 10:00 WIB
Pemerintah Bidik Realisasi Investasi 2025 Capai Rp 1.750 Triliun

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah menargetkan realisasi investasi pada 2025 mencapai Rp1.750 triliun, tumbuh 6,1% dari target tahun ini senilai Rp1.650 triliun.

Sesmenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan penentuan target investasi tersebut telah mempertimbangkan berbagai dinamika perekonomian global. Menurutnya, perekonomian Indonesia saat ini relatif lebih kuat dibandingkan dengan negara lainnya.

"Itu hitung-hitungan kami. Global itu kan sedang mengalami perlambatan sebenarnya. Kita saja yang sangat bagus, terutama 2024-2025 ini akan sangat bagus," katanya, dikutip pada Jumat (1/3/2024).

Baca Juga:
Catat! Pengkreditan Pajak Masukan yang Ditagih dengan SKP Tak Berubah

Susiwijono menilai penyusunan target investasi pada 2025 tergolong realistis. Sebab, pertumbuhan target investasi tersebut tidak setinggi 2 tahun terakhir. Pada 2023, investasi ditargetkan Rp1.400 triliun atau tumbuh 16,7% dan target 2024 tumbuh 17,9% menjadi Rp1.650 triliun.

Saat ini, lanjutnya, risiko ketidakpastian perekonomian global masih tinggi. Pertumbuhan ekonomi global saat ini masih di bawah tren jangka panjang sebesar 3,4% pada 2022-2024. Kemudian, inflasi dan suku bunga negara maju juga relatif menurun.

Di dalam negeri, berbagai indikator perekonomian masih menunjukkan tanda positif. Pada 2023, pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu mencapai 5,05% dengan ditopang konsumsi rumah tangga dan investasi.

Baca Juga:
Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Pada 2024-2025, ekonomi Indonesia diproyeksikan masih akan tumbuh. Pertumbuhan ekonomi pada 2024 ditargetkan sebesar 5,2%. Untuk tahun berikutnya, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi 5,3% - 5,6%.

Susiwijono menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi pada 2025 salah satunya akan tetap ditopang oleh investasi.

"Kalau mengenai alokasi sektoralnya, sebenarnya kami ingin dorong industri manufaktur, utamanya industrialisasi atau hilirisasi. Pasti akan besar di sana, karena share-nya ke PDB paling tinggi adalah industri manufaktur," ujarnya. (rig)|


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:30 WIB THAILAND

Negara Tetangga Ini Bakal Bebaskan Hutan Mangrove dari Pajak

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra