BENCANA TSUNAMI SELAT SUNDA

Pemerintah Beri Kelonggaran Administrasi bagi WP Terdampak Tsunami

Kurniawan Agung Wicaksono | Jumat, 04 Januari 2019 | 18:54 WIB
Pemerintah Beri Kelonggaran Administrasi bagi WP Terdampak Tsunami

Presiden Jokowi berdialog dengan warga terdampak tsunami Selat Sunda, di Rajabasa, Lampung Selatan. (Foto: Setpres)

JAKARTA, DDTCNews – Pemerintah melalui Dirjen Pajak memberikan relaksasi kebijakan bagi wajib pajak yang terkena dampak dari bencana alam tsunami Selat Sunda.

Relaksasi ini tertuang dalam Keputusan Dirjen Pajak No. KEP-370/PJ/2018 tentang Kebijakan Perpajakan Sehubungan dengan Bencana Alam Tsunami Selat Sunda di Wilayah Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Serang, dan Kabupaten Lampung Selatan.

Dalam beleid tersebut, wajib pajak (WP) yang berdomisili, bertempat kedudukan, dan/atau memiliki tempat kegiatan usaha di tiga wilayah kabupaten yang terkena dampak tsunami dikecualikan dari pengenaan sanksi administrasi.

Baca Juga:
NPWP OP Baru Terdaftar di 2025, Lapor SPT-nya Nanti 2026 Pakai Coretax

Pengecualian sanksi administrasi itu, dalam diktum kedua beleid tersebut, berlaku atas keterlambatan pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) Masa dan/atau SPT Tahunan, serta pembayaran pajak dan/atau utang pajak.

Pengecualian diberikan untuk pelaporan dan/atau pembayaran yang jatuh tempo pada 22 Desember 2018 hingga 28 Februari 2019. Hal ini dikarenakan 22 Desember 2018 sampai 31 Januari 2019 ditetapkan sebagai keadaan kahar (force majeure).

“Pelaporan dan pembayaran dilaksanakan paling lambat 30 April 2019,” tulis pihak Ditjen Pajak (DJP) dalam keterangan resminya, Jumat (4/1/2019).

Selain itu, ada perpanjangan batas waktu pengajuan pengajuan permohonan upaya hukum sampai 31 Maret 2019. Permohonan upaya hukum itu berupa keberatan, pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi yang kedua, atau pengurangan atau pembatalan surat ketetapan pajak atau surat tagihan pajak yang kedua. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Minggu, 02 Februari 2025 | 10:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

NPWP OP Baru Terdaftar di 2025, Lapor SPT-nya Nanti 2026 Pakai Coretax

Kamis, 30 Januari 2025 | 09:30 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Diatur Ulang, Kriteria Piutang Pajak Tak Tertagih yang Bisa Dihapuskan

Selasa, 28 Januari 2025 | 15:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ajukan SKB Hibah dari Orang Tua ke Anak, Harus Pakai Akun Coretax

Selasa, 28 Januari 2025 | 12:30 WIB PELAPORAN SPT TAHUNAN

Lapor SPT Tahunan Masih di DJP Online, Apa Saja yang Perlu Disiapkan?

BERITA PILIHAN
Minggu, 02 Februari 2025 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

DJP Terbitkan Buku Manual Coretax terkait Modul Pembayaran

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:15 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Lima Hal yang Membuat Suket PP 55 Dicabut Kantor Pajak

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:00 WIB KOTA BANTUL

Banyak Penambang Tak Terdaftar, Setoran Pajak MBLB Hanya Rp20,9 Juta

Minggu, 02 Februari 2025 | 12:00 WIB CORETAX DJP

PIC Kini Bisa Delegasikan Role Akses Pemindahbukuan di Coretax DJP

Minggu, 02 Februari 2025 | 11:30 WIB KOTA MEDAN

Wah! Medan Bisa Kumpulkan Rp784,16 Miliar dari Opsen Pajak

Minggu, 02 Februari 2025 | 10:30 WIB PMK 116/2024

Organisasi dan Tata Kerja Setkomwasjak, Unduh Peraturannya di Sini

Minggu, 02 Februari 2025 | 10:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

NPWP OP Baru Terdaftar di 2025, Lapor SPT-nya Nanti 2026 Pakai Coretax

Minggu, 02 Februari 2025 | 09:35 WIB KOTA BATAM

Begini Strategi Pemkot Optimalkan Pajak Reklame pada Tahun Ini

Minggu, 02 Februari 2025 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Siapa Saja Sih, yang Bisa Ditunjuk Jadi PIC di Coretax? Ini Jawabnya

Minggu, 02 Februari 2025 | 08:30 WIB AMERIKA SERIKAT

AS Resmi Mulai Kenakan Bea Masuk Atas Barang Kanada, Meksiko, China