RUSIA

Pemerintah Berencana Hapus PPN Emas Batangan

Redaksi DDTCNews | Senin, 11 Februari 2019 | 15:34 WIB
Pemerintah Berencana Hapus PPN Emas Batangan

Ilustrasi. (foto: rbth)

MOSKWA, DDTCNews – Kementerian Keuangan Rusia membuka wacana relaksasi untuk pasar logam mulia khususnya emas batangan. Wacana penghapusan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi opsi kebijakan.

Otoritas fiskal mulai berhitung efek dari relaksasi kebijakan ini bagi pasar logam mulia lokal. Setidaknya, penghapusan beban PPN akan menambah permintaan emas batangan di dalam negeri sebanyak 50-100 ton per tahun.

“Kementerian Keuangan telah memprakarsai penghapusan PPN untuk setiap pembelian emas batangan untuk meningkatkan permintaan,” tulis rilis pemerintah, seperti dikutip pada Senin (11/2/2019).

Baca Juga:
PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak

Relaksasi pajak untuk penjualan logam mulia ini dinilai pemerintah sebagai pilihan yan tepat. Pasalnya, emas batangan merupakan instrumen investasi yang dinilai lebih aman (safe haven) dan dapat melindungi aset dari ancaman inflasi.

Terlebih, Rusia merupakan salah satu negara yang 'rakus' dalam mengumpulkan cadangan emas dunia. Bank sentral Federasi Rusia merupakan pembeli nomor wahid emas batangan dibandingkan bank sentral negara lain sejak 2015.

Sejak kurun waktu tersebut bank sentral berhasil menambah pundi cadangan emas sebanyak 828 ton. Lonjakan dalam empat tahun terakhir membuat cadangan emas Rusia bertambah mencpai 2.036 ton.

Baca Juga:
Jasa Travel Agent Kena PPN Besaran Tertentu, PM Tak Dapat Dikreditkan

Selain untuk operasi moneter dan pendalaman pasar, relaksasi pajak ini juga ditujukan untuk membawa pulang investasi pengusaha Rusia di luar negeri yang dominan dalam bentuk dolar Amerika Serikat (AS). Tagihan PPN sebesar 20% menjadi salah satu alasan investor Rusia enggan mengkonversi aset dolar-nya ke dalam bentuk logam mulia.

Seperti dilansir Kitco, Wamenkeu Aleksey Moisee mengatakan pemerintah menaruh perhatian pada repatriasi modal. Pasalnya, banyak warga yang ingin mengembalikan modalnya, tapi tidak diinvestasikan dalam sistem perbankan. PPN jadi hambatan untuk emas batangan.

“Mari kita tawarkan alternatif lain dari dolar AS dalam bentuk emas Rusia yang diproduksi di sini,” katanya. (kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 26 Desember 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 13:00 WIB PROVINSI JAWA TIMUR

Opsen Berlaku 2025, Pemprov Turunkan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan

Kamis, 26 Desember 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

PKP Risiko Rendah Diterbitkan SKPKB, Kena Sanksi Kenaikan atau Bunga?

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:30 WIB KOTA BATAM

Ada Pemutihan, Pemkot Berhasil Cairkan Piutang Pajak Rp30 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Bagaimana Cara Peroleh Diskon 50 Persen Listrik Januari-Februari 2025?