KEBIJAKAN MONETER

Pembelian SBN oleh BI Turun

Muhamad Wildan | Minggu, 27 Juni 2021 | 16:01 WIB
Pembelian SBN oleh BI Turun

Ilustrasi Kantor Pusat Bank Indonesia. (Foto: DDTCNews)

JAKARTA, DDTCNews - Peran Bank Indonesia (BI) dalam membeli surat berharga negara (SBN) guna membantu pemerintah dalam mencukupi kebutuhan pembiayaan defisit kian hari makin berkurang.

Berdasarkan catatan Kementerian Keuangan, total SBN yang dibeli BI tercatat mencapai Rp116,26 triliun. Khusus pada Mei 2021, tercatat tidak ada greenshoe option (GSO) dalam setiap lelang SBN.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan hal ini tidak terlepas dari faktor makin baiknya pasar obligasi pada 2021. "Dengan kondisi pasar SBN yang makin baik, ketergantungan pembiayaan dari BI mungkin secara bertahap akan bisa diturunkan," ujarnya, Senin (21/6/2021).

Baca Juga:
Prabowo Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Ini Tugasnya

Secara umum, Kemenkeu mencatat total realisasi pembiayaan anggaran pada mei 2021 telah mencapai Rp309,3 triliun. Realisasi pembiayaan utang melalui SBN tercatat masih sebesar Rp348 triliun atau terkontraksi -5,7% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Berbanding terbalik, realisasi pembiayaan utang melalui pinjaman tercatat sebesar minus Rp17,9 triliun atau tumbuh 173,8% dibandingkan dengan realisasi pinjaman pada Mei 2020.

Dengan demikian, realisasi pembiayaan utang secara umum pada Mei 2021 tercatat mencapai Rp330,1 triliun atau terkontraksi -8,9% dibandingkan realisasi utang pada Mei 2020.

Baca Juga:
Jaga Inflasi Terkendali, BI Putuskan Suku Bunga Acuan Tetap 6 Persen

"Utang kita sudah mencapai 96% dari target semester I/2021 atau secara keseluruhan mencapai 40,55% dari target keseluruhan tahun," ujar Sri Mulyani.

Dengan defisit anggaran yang mencapai Rp219,3 triliun atau 1,325 dari PDB serta realisasi pembiayaan sebesar Rp309,3 triliun, sisa lebih pembiayaan anggaran (SiLPA) tercatat mampu ditekan menjadi hanya sebesar Rp90 triliun, lebih baik dari Mei 2020 dan juga bulan lalu.

Pada Mei 2020, SiLPA pada APBN 2020 tercatat mencapai Rp178,5 triliun. Adapun pada bulan April 2021 tercatat SiLPA APBN 2021 tercatat sangat tinggi, yakni sebesar Rp254,2 triliun. (Bsi)


Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:45 WIB PERPRES 139/2024

Kemenkeu Era Prabowo Tak Lagi Masuk di Bawah Koordinasi Menko Ekonomi

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:05 WIB KABINET MERAH PUTIH

Prabowo Kembali Lantik Pejabat Negara, Ada Raffi Ahmad dan Gus Miftah

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN