PMK 203/2017

Pembebasan Bea Masuk US$500 Diberikan Per Penumpang, Bukan Per Barang

Redaksi DDTCNews | Sabtu, 28 Januari 2023 | 10:00 WIB
Pembebasan Bea Masuk US$500 Diberikan Per Penumpang, Bukan Per Barang

JAKARTA, DDTCNews - Ditjen Bea dan Cukai (DJBC) kembali mengingatkan pengguna jasa bahwa pembebasan bea masuk senilai US$500 atas barang bawaan diberikan untuk setiap penumpang, bukan untuk setiap item barang.

Hal tersebut diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 203/2017 yang mengatur barang bawaan pribadi penumpang diberikan pembebasan bea masuk US$500.

"Nilai tersebut meliputi seluruh barang pribadi yang dibawa, termasuk handphone, komputer genggam, dan tablet (HKT)," tulis DJBC dalam penjelasan, dikutip pada Sabtu (28/1/2023).

Baca Juga:
Tarif Bea Masuk Trump terhadap 2 Negara Ini Lebih Tinggi dari China

Penjelasan DJBC di atas menjawab pertanyaan netizen terkait dengan ketentuan pembebasan bea masuk atas barang bawaan penumpang. Sebuah pemilik akun di Twitter menanyakan apakah pembebasan US$500 diberikan untuk setiap penumpang atau setiap barang bawaan.

"Kalau bawa 2 handphone dari luar negeri, potongan US$500 itu untuk total harga handphone atau per handphone ya?" tulis akun tersebut.

Sesuai dengan PMK 203/2017, bea masuk dihitung atas nilai pabean barang pribadi penumpang yang melebihi US$500. Atas kelebihan tersebut, dipungut bea masuk dan pajak dalam rangka impor (PDRI).

Baca Juga:
Trump Bakal Kenakan Bea Masuk 25% atas Impor dari Kanada dan Meksiko

Selain pembebasan bea masuk, terhadap barang pribadi penumpang yang merupakan barang kena cukai juga diberikan pembebasan cukai untuk setiap orang dewasa dengan jumlah paling banyak 200 batang sigaret, 25 batang cerutu, atau 100 gram tembakau iris/produk hasil tembakau lainnya.

Khusus untuk minuman beralkohol, aturan terbarunya adalah Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) 20/2021. Beleid tersebut mengatur pembebasan bea masuk atas minuman beralkohol sebanyak 2,25 liter. Volume ini jauh di atas pengaturannya pada PMK 203/2017, yakni 1 liter. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Minggu, 26 Januari 2025 | 13:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Tarif Bea Masuk Trump terhadap 2 Negara Ini Lebih Tinggi dari China

Minggu, 26 Januari 2025 | 11:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Bakal Kenakan Bea Masuk 25% atas Impor dari Kanada dan Meksiko

Minggu, 26 Januari 2025 | 08:00 WIB PMK 114/2024

DJBC Pertegas Aturan Teknik Sampling pada Audit Kepabeanan dan Cukai

Jumat, 24 Januari 2025 | 11:30 WIB HARI PABEAN INTERNASIONAL 2025

Perkuat Kelancaran dan Keamanan Trafik Barang, DJBC Serukan Kolaborasi

BERITA PILIHAN
Senin, 27 Januari 2025 | 15:30 WIB PMK 118/2024

Isi Materi Keberatan Sama dengan MAP, Ini yang Bisa Dilakukan WP

Senin, 27 Januari 2025 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Trump Tarik AS dari Kesepakatan Pajak Global, Ini Kata Sri Mulyani

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Janji Segera Bebaskan Uang Tip dari Pajak Penghasilan

Senin, 27 Januari 2025 | 13:30 WIB PMK 117/2024

Sri Mulyani Atur Ulang Ketentuan Penghapusan Piutang Pajak

Senin, 27 Januari 2025 | 13:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Kategorisasi Kuasa dan Wakil Wajib Pajak di Coretax DJP

Senin, 27 Januari 2025 | 11:30 WIB PERDAGANGAN BERJANGKA

Nilai Transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi 2024 Naik 29,3 Persen

Senin, 27 Januari 2025 | 10:00 WIB PMK 119/2024

Pemerintah Perinci Objek Penelitian atas PKP Berisiko Rendah

Senin, 27 Januari 2025 | 09:00 WIB KEBIJAKAN FISKAL

Siap-Siap SBN Ritel Perdana 2025! Besok Dirilis ORI027T3 dan ORI027T6