VIETNAM

Pemajakan Google dan Facebook Masih Terhambat

Redaksi DDTCNews | Selasa, 10 April 2018 | 17:40 WIB
Pemajakan Google dan Facebook Masih Terhambat

HANOI, DDTCNews – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Vietnam meminta Bank Negara Vietnam (State Bank of Vietnam/SBV) agar menginstruksikan bank-bank komersial untuk memotong pajak atas transaksi yang dilakukan oleh Google dan Facebook. SBV pun menolak dengan alasan tidak memiliki kewenangan atas hal tersebut.

Gubernur SBV Le Minh Hung mengatakan Kemenkeu sebetulnya memiliki kewenangan untuk menerbitkan peraturan, mengatur pelaporan serta pengumpulan pajak. Menurutnya SBV tidak memiliki kewenangan untuk melakukan hal serupa.

“Berdasarkan perundang-undangan yang berlaku saat ini, lembaga kredit bisa mengurangi pengenaan pajak jika memiliki izin dari nasabah atau menerima instruksi dari instansi. Kemenkeu perlu merilis aturan hukum dengan panduan rinci untuk persoalan ini,” paparnya di Hanoi, Senin (9/4).

Baca Juga:
Stabilkan Ekonomi, Vietnam Perpanjang Diskon Pajak Lingkungan Atas BBM

Adapun, Wakil Perdana Menteri Vietnam Vu Duc Dam menjabarkan 67% warga Vietnam memanfaatkan internet, sementara pengguna media sosial sebanyak 60% dari 67% tersebut. Sedangkan aktivitas e-commerce di vietnam mencapai 80% dari penggunaan internet.

Pendapatan dari periklanan yang diterbitkan oleh perusahaan asing seperti Facebook dan Youtube, bisa mencapai 80% total pendapatan negara. Seperti halnya pada tahun 2017, mereka mendapatkan US$320 juta (Rp4,39 triliun) dari layanan tersebut.

Di samping itu, Seorang Pengacara Truong Thanh Duc menilai rencana Kementerian Keuangan Filipina merupakan solusi yang cukup baik untuk mengumpulkan pajak dari Facebook dan Google, meski saat ini masih menjadi misi yang mustahil.

Baca Juga:
Soal Daya Saing RI saat Tarif PPN Jadi 12 Persen, Ini Kata Kepala BKF

“Kemenkeu akan membedakan sifat transaksi melalui bank. Karena dalam banyak kasus, pembayaran hanya untuk pembelian barang, dan justru bukan untuk iklan di Google dan Facebook. Jika hal itu tidak bisa diklarifikasi, maka bisa menyebabkan aturan pajak yang tumpang tindih," papar Thuong.

Upaya pemerintah Vietnam itu mendapat kritik dari seorang pengacara Kantor Hukum Minh Dang Quang Tran Xoa mengatakan pemerintah belum memiliki wewenang untuk meminta bank mengurangkan saldo dari rekening nasabah pada saat melakukan transaksi lintas batas. (Amu)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30 WIB PMK 119/2024

Bertambah! Aspek Penelitian Restitusi Dipercepat WP Kriteria Tertentu

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ajukan NPWP Non-Efektif, WP Perlu Cabut Status PKP Dahulu

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:30 WIB KEPALA BPPK ANDIN HADIYANTO

‘Tak Hanya Unggul Teknis, SDM Kemenkeu Juga Perlu Berintegritas’

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

DJP Terbitkan Buku Manual Coretax terkait Modul Pembayaran

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:15 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Lima Hal yang Membuat Suket PP 55 Dicabut Kantor Pajak

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:00 WIB KOTA BANTUL

Banyak Penambang Tak Terdaftar, Setoran Pajak MBLB Hanya Rp20,9 Juta

Minggu, 02 Februari 2025 | 12:00 WIB CORETAX DJP

PIC Kini Bisa Delegasikan Role Akses Pemindahbukuan di Coretax DJP

Minggu, 02 Februari 2025 | 11:30 WIB KOTA MEDAN

Wah! Medan Bisa Kumpulkan Rp784,16 Miliar dari Opsen Pajak

Minggu, 02 Februari 2025 | 10:30 WIB PMK 116/2024

Organisasi dan Tata Kerja Setkomwasjak, Unduh Peraturannya di Sini