RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH

Pelaku Usaha di KEK Bakal Dapat Diskon PBB dan BHPTB

Muhamad Wildan | Selasa, 10 November 2020 | 14:03 WIB
Pelaku Usaha di KEK Bakal Dapat Diskon PBB dan BHPTB

Ilustrasi. (DDTCNews)

JAKARTA, DDTCNews – Pemerintah melalui Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Pelaksanaan UU Cipta Kerja untuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) membuka peluang bagi badan usaha dan pelaku usaha untuk mendapatkan keringanan pajak daerah.

Pada Pasal 96 ayat (2) RPP tersebut, keringanan pajak daerah yang diberikan paling sedikit berupa pengurangan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) dan pengurangan pajak bumi dan bangunan (PBB).

"Pengurangan, keringanan, dan pembebasan ... paling sedikit berupa pengurangan BPHTB dan pengurangan PBB," bunyi Pasal 96 ayat (2) RPP Pelaksanaan UU Cipta Kerja untuk KEK, dikutip Selasa (10/11/2020).

Baca Juga:
DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Dalam RPP tersebut, pemerintah menetapkan diskon atau pengurangan pembayaran pajak daerah, baik BPHTB dan PBB maupun pajak daerah lain paling rendah sebesar 50% dan paling tinggi sebesar 100%.

Jika pemda menghendaki, pelaku usaha dan badan usaha di KEK juga bisa mendapatkan fasilitas pajak daerah lainnya. Ketentuan mengenai bentuk, besaran, dan tata cara pengurangan pajak daerah hingga pemberian keringanan dan pembebasan pajak daerah diatur melalui peraturan daerah.

Untuk diketahui, RPP tersebut juga sejalan dengan Pasal 156B UU No. 28/2009 tentang PDRD sebagaimana diubah dengan Pasal 114 UU No. 11/2020 yang memperbolehkan kepala daerah untuk memberikan fasilitas pajak melalui peraturan kepala daerah.

Baca Juga:
Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Pasal 156A UU PDRD sebagaimana diubah dengan Pasal 114 UU No. 11/2020 juga memungkinkan pemerintah pusat untuk melakukan penyesuaian terhadap kebijakan pajak yang ditetapkan oleh pemda guna melaksanakan kebijakan fiskal nasional.

Pemerintah pusat memiliki kewenangan untuk mengubah tarif pajak dengan penetapan tarif pajak secara nasional serta mengevaluasi perda pajak daerah yang menghambat ekosistem investasi dan kemudahan berusaha.

Ketentuan mengenai tarif pajak daerah yang berlaku secara nasional oleh pemerintah pusat ini masih akan diatur lebih lanjut melalui peraturan pemerintah (PP). (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Anggota DPR Ini Minta Prabowo Kaji Ulang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja