KEBIJAKAN KEPABEANAN

Pekerja Migran Perlu Pahami Aturan Barang Kiriman Agar Bebas Bea Masuk

Nora Galuh Candra Asmarani | Selasa, 30 April 2024 | 16:30 WIB
Pekerja Migran Perlu Pahami Aturan Barang Kiriman Agar Bebas Bea Masuk

Warga Negara Indonesia bertransaksi di jaringan mitra remittance bank BUMN di Chow Kit, Kuala Lumpur, Kamis (4/4/2024). ANTARA FOTO/Virna Puspa Setyorini/tom.

JAKARTA, DDTCNews – Pekerja Migran Indonesia (PMI) perlu memperhatikan ketentuan barang kiriman. Pemahaman tersebut di antaranya diperlukan agar barang yang dikirim dari luar negeri bisa bebas bea masuk dan pajak dalam rangka impor (PDRI).

Selain ketentuan kepabeanan, PMI juga perlu memperhatikan ketentuan batasan jumlah dan jenis barang kiriman yang diatur oleh Kementerian Perdagangan. Hal ini lantaran barang kiriman PMI kerap tidak sesuai dengan ketentuan Kementerian Perdagangan.

“(Kasus) yang banyak terjadi, barang kiriman yang masuk melalui Pelabuhan Tanjung Emas tidak sesuai dengan batasan jumlah dan jenis barang yang diimpor oleh PMI sebagaimana diatur dalam Permendag 36/2023 jo. Permendag 3/2024,” ungkap Kepala Kantor Bea Cukai Tanjung Emas Galih Elham Setiawan, dikutip pada Selasa (30/4/2024).

Baca Juga:
Jual Rokok Eceran, Apakah Pedagang Wajib Punya NPPBKC?

Selain itu, menurut Galih pengirim barang banyak yang tidak terdaftar sebagai PMI resmi di BP2MI atau Kementerian Luar Negeri. Padahal, hal tersebut menjadi syarat wajib agar barang kiriman mendapatkan pembebasan bea masuk dan PDRI.

Galih pun menegaskan Bea Cukai Tanjung Emas akan terus mendorong perusahaan jasa titipan (PJT) agar berkoordinasi dengan agen pengiriman terkait peraturan barang kiriman PMI. Hal ini dimaksudkan agar barang kiriman PMI sesuai dengan ketentuan guna menghindari kendala pengiriman.

Galih menguraikan permasalahan terkait dengan barang kiriman PMI saat menerima kunjungan dari Atase Kastam Malaysia Ahmad bin Talib. Kunjungan tersebut dimaksudkan untuk melihat potensi peningkatan kerja sama antara Port Klang dan Pelabuhan Tanjung Emas.

Baca Juga:
Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

Kunjungan tersebut juga ditujukan untuk meningkatkan pengawasan terhadap pemenuhan aturan kepabeanan pada kedua negara, khususnya terkait dengan barang kiriman PMI.

Melalui kunjungan ini, Galih berharap kedua pihak dapat memetakan masalah penyelesaian barang kiriman PMI serta solusi yang dapat dilakukan. Galih juga berharap koordinasi antarinstansi kepabeanan pun bisa terus berlanjut untuk mewujudkan integrasi ekonomi di wilayah Asean.

Sebagai informasi perincian ketentuan barang kiriman PMI dapat disimak dalam PMK 141/2023. Anda juga dapat mempelajari ketentuan barang kiriman PMI melalui Frequently Asked Questions (FAQ) pada laman bea dan cukai. Simak Apa Itu Barang Kiriman Pekerja Migran Indonesia? (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 21 Oktober 2024 | 20:00 WIB KEBIJAKAN CUKAI

Jual Rokok Eceran, Apakah Pedagang Wajib Punya NPPBKC?

Minggu, 20 Oktober 2024 | 14:00 WIB HONG KONG

Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 15:30 WIB BEA CUKAI JAKARTA

Gandeng Satpol PP DKI, Bea Cukai Amankan Jutaan Rokok Ilegal

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Efisiensi Logistik, Pemerintah Kombinaskan INSW dan NLE

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja