BRASIL

Pangkas Pajak BBM, Pemerintah Ingin Amandemen Konstitusi

Muhamad Wildan | Senin, 07 Februari 2022 | 14:00 WIB
Pangkas Pajak BBM, Pemerintah Ingin Amandemen Konstitusi

Ilustrasi.

BRASILIA, DDTCNews - Brasil berencana melakukan amandemen atas konstitusinya guna memperbolehkan pemerintah negara bagian dan pemerintah federal menurunkan pajak atas BBM.

Menteri Perekonomian Brazil Paulo Guedes mengatakan fleksibilitas ini diperlukan agar pemerintah dapat menggunakan instrumen pajak dalam menekan harga BBM.

"Penerimaan pajak Brazil secara struktural terus bertumbuh, terdapat ruang untuk menurunkan tarif pajak atas BBM sebesar 10% hingga 20%," ujar Guedes, dikutip Senin (7/2/2022).

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Guedes mengatakan penerimaan pajak Brazil telah mengalami pertumbuhan signifikan, mencapai BRL300 miliar. Sepertiga dari penerimaan tersebut berasal dari pembayaran rutin.

Pajak atas BBM tercatat hanya senilai BRL17 miliar hingga BRL18 miliar per tahunnya. Dengan demikian, Brazil memiliki ruang yang besar untuk memangkas pajak BBM tersebut.

Pemangkasan tarif pajak atas BBM dinilai akan memberikan manfaat besar bagi sektor transportasi dan logistik dan hanya menimbulkan ongkos fiskal senilai BRL20 miliar bagi pemerintah.

Baca Juga:
Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Untuk diketahui, Presiden Brazil Jair Bolsonaro mulai mewacanakan amandemen konstitusi guna memangkas pajak BBM sejak Januari 2022. Amandemen konstitusi memungkinkan pemerintah untuk memangkas atau bahkan menghapuskan pajak BBM.

Langkah ini diharapkan dapat menekan inflasi yang membumbung ke level 2 digit dan juga memperbaiki popularitas Bolsonaro menjelang pemilihan presiden tahun ini. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Anggota DPR Ini Minta Prabowo Kaji Ulang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN