Ilustrasi. (DDTCNews)
SUMEDANG, DDTCNews—Kecamatan Jatinangor di Kabupaten Sumedang sudah setingkat daerah perkotaan Jawa Barat pada umumnya. Namun, realisasi penerimaan pajak bumi dan bangunan pedesaan perkotaan (PBB-P2) masih relatif rendah.
Camat Jatinangor Herry Dewantara mengatakan realisasi PBB-P2 tidak mencerminkan pesatnya pertumbuhan ekonomi di Jatinangor. Padahal, Jatinangor terkenal sebagai daerah industri dan kampus perguruan tinggi.
"Ada beberapa desa yang pajaknya masih kecil namun belum dibayar. Ini yang harus ditingkatkan dari PBB. Jatinangor ini masih kalah setoran PBB-nya dari daerah pedalaman seperti Cibugel dan Ujungjaya," katanya dikutip Kamis (17/9/2020).
Herry menyebutkan meningkatkan kinerja penerimaan pajak akan dilakukan dengan beberapa cara. Pertama, petugas kecamatan dan desa akan lebih aktif jemput bola terjun ke lapangan untuk melayani masyarakat membayar pajak.
Kedua, Pemkab Sumedang akan memberikan hadiah untuk petugas kecamatan dan desa yang berhasil mencapai target penerimaan PBB-P2 di wilayahnya. Hadiah yang disiapkan pemkab adalah paket ibadah umroh.
Selain itu, kantor pelayanan publik seperti kantor camat dan desa juga akan dirombak agar masyarakat lebih nyaman saat berurusan dengan pemerintah. Aspek ini menjadi hal yang penting untuk meningkatkan standar pelayanan publik di Jatinangor.
"Jatinangor itu kota perlintasan, kotanya mahasiswa dari seluruh nusantara, malu atuh kalau kantor pelayanannya kumuh," tuturnya.
Rencana perbaikan standar pelayanan publik dan memacu penerimaan pajak di Jatinangor mendapat dukungan dari TNI dan Polri. Koramil Jatinangor dan Polsek Jatinangor siap mendukung langkah pemkab mengubah wajah pelayanan publik.
"Jatinangor merupakan kecamatan yang masyarakat kompleks dan heterogen sehingga butuh pendekatan yang bisa merangkul setiap kalangan,” tutur Danramil Jatinangor Kapten (INF) Lesly Darmawan seperti dilansir Sumedang Ekspres. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.