Ilustrasi. Pekerja menyelesaikan pembuatan perangkat alat elektronik rumah tangga di PT Selaras Citra Nusantara Perkasa, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (19/8/2020). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/foc.
JAKARTA, DDTCNews – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan siap bekerja lebih keras untuk mencapai target pertumbuhan investasi manufaktur hingga 18,3% pada tahun ini.
Agus mengatakan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah merilis investasi di sektor manufaktur mencapai Rp273 triliun pada 2020. Tahun ini, ia menargetkan investasi manufaktur bisa menembus Rp323 triliun.
"Kami akan all out agar kinerja sektor industri manufaktur bisa bangkit kembali di tengah masa pandemi saat ini," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (26/1/2021).
Agus menjelaskan realisasi investasi manufaktur 2020 tergolong bagus karena ada pandemi Covid-19. Dia optimistis sektor manufaktur akan mengalami loncantan tahun ini sehingga dapat mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional.
Menurunya, pemerintah berkomitmen menciptakan iklim investasi yang kondusif melalui berbagai kebijakan strategis di antaranya memberikan berbagai insentif pajak dan kemudahan izin berusaha bagi para investor.
Dia menilai pertumbuhan investasi di sektor industri manufaktur juga bisa memberikan efek yang luas pada ekonomi nasional, baik dari menaikkan nilai tambah bahan baku dalam negeri, menyerap tenaga kerja lokal, hingga menambah devisa dari ekspor.
Menperin menyebut beberapa sektor yang masih jadi primadona para investor antara lain industri makanan dan minuman, logam dasar, otomotif, dan elektronik. Adapun industri farmasi dan alat kesehatan juga menjadi prioritas pada peta jalan Making Indonesia 4.0.
Berdasarkan data BKPM, industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya merupakan sektor manufaktur yang memberikan kontribusi terbesar dalam realisasi nilai investasi 2020 yaitu senilai Rp94,8 triliun.
"Meningkatnya investasi di sektor industri logam sejalan dengan keinginan pemerintah memperkuat hilirisasi industri, dan pembatasan ekspor mineral justru mendorong peningkatan investasi di sektor tersebut," ujar Agus. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.