JEPANG

Otoritas Ini Beri Pengurangan Pembayaran Pajak Rp 4,12 juta per Kepala

Muhamad Wildan | Senin, 03 Juni 2024 | 16:30 WIB
Otoritas Ini Beri Pengurangan Pembayaran Pajak Rp 4,12 juta per Kepala

Ilustrasi.

TOKYO, DDTCNews - Pemerintah Jepang memberikan insentif berupa pemangkasan pajak senilai JPY40.000 per orang, kurang lebih Rp4,12 juta guna meringankan beban rumah tangga di tengah tren inflasi yang meningkat.

Keringanan pajak yang diberikan terdiri dari pemangkasan PPh senilai JPY30.000 dan residential tax senilai JPY10.000. Bila memiliki 2 tanggungan, yaitu istri dan anak, wajib pajak bersangkutan berhak mendapatkan pengurangan pajak senilai JPY120.000.

"Dengan memangkas pajak di tengah pertumbuhan upah, kami akan menghapus sentimen deflasioner dan mendukung transisi ekonomi Jepang ke fase baru," kata Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki dikutip dari kyodonews.net, Senin (3/6/2024).

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Wajib pajak berpenghasilan tinggi atau mereka yang berpenghasilan di atas JPY20 juta per tahun dikecualikan dari fasilitas pajak tersebut. Pemerintah Jepang mencatat terdapat sekitar 95 juta orang yang menikmati fasilitas pemangkasan pajak dari pemerintah.

Apabila memiliki penghasilan lebih rendah dari besaran insentif yang diberikan maka wajib pajak berhak mendapatkan restitusi.

Contoh, seorang wajib pajak dengan 2 tanggungan seharusnya membayar pajak senilai JPY70.000 per tahun. Namun, dengan insentif yang diberikan, wajib pajak bakal terbebas dari beban pajak dan justru mendapatkan restitusi senilai JPY50.000.

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Pemerintah Jepang memperkirakan potensi pajak yang tidak dipungut akibat pemberlakuan fasilitas keringanan pajak tersebut mencapai JPY3,28 triliun atau Rp338,18 triliun.

Sebagai informasi, inflasi di Jepang pada April 2024 tercatat 2,5% (year-on-year/yoy), lebih rendah ketimbang Maret 2024 sebesar 2,7% (yoy). Tingkat inflasi ini masih lebih tinggi dibandingkan dengan target bank sentral yang sebesar 2%. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN