ADMINISTRASI PAJAK

NIK Tak Valid Saat Input Bukti Potong PPh 21, DJP Jelaskan Ini

Redaksi DDTCNews | Selasa, 27 Februari 2024 | 12:30 WIB
NIK Tak Valid Saat Input Bukti Potong PPh 21, DJP Jelaskan Ini

Ilustrasi. 

JAKARTA, DDTCNews - Pembuatan bukti potong (bupot) pajak penghasilan (PPh) Pasal 21 perlu memuat Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Jika NPWP tidak ada maka Nomor Induk Kependudukan (NIK) bisa menggantikannya. Pembuatan bupot 1721-A1/A2 ini dilakukan melalui aplikasi e-bupot 21/26.

Namun, ada kalanya NIK yang dimasukkan tidak terdeteksi oleh sistem. Pada e-Bupot justru muncul notifikasi 'Data NIK tidak ditemukan. Cek kembali kesesuaian penulisan NIK atau silakan menghubungi call center Dukcapil'. Mengapa hal itu terjadi?

"Data NIK yang di-input di e-bupot PPh Pasal 21 langsung terintegrasi dengan database Dukcapil," ujar contact center Ditjen Pajak (DJP) saat menjawab pertanyaan netizen, Selasa (27/2/2024).

Baca Juga:
Nanti Ada Coretax, Masih Perlu Ajukan Sertifikat Elektronik?

Apabila muncul keterangan bahwa NIK tak ditemukan maka bisa jadi NIK tersebut memang tidak terdaftar. Alasan lainnya, bisa jadi wajib pajak salah meng-input NIK. Coba pastikan NIK yang dimasukkan sudah sesuai.

"Pastikan NIK yang direkam sudah benar. Jika sudah dipastikan sesuai dan masih tidak bisa di-input, silakan konfirmasi ke Dukcapil untuk kebenaran data NIK," tulis DJP lagi.

Wajib pajak bisa menghubungi contact center Dukcapil pada nomor 1500537 atau email [email protected].

Baca Juga:
Ketentuan Pelaporan PPh Atas Penjualan Saham Berubah, Jadi Lebih Cepat

Lantas bagaimana jika setelah dikonfirmasi memang dipastikan NIK sudah valid? DJP mengimbau wajib pajak melakukan beberapa hal berikut ini.

Pertama, pastikan koneksi internet stabil. Kedua, clear cache & cookies pada browser yang digunakan. Ketiga, login DJP Online menggunakan private browser/incognito window. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 24 Desember 2024 | 16:00 WIB CORETAX SYSTEM

Nanti Ada Coretax, Masih Perlu Ajukan Sertifikat Elektronik?

Selasa, 24 Desember 2024 | 13:11 WIB KONSULTASI CORETAX

Coretax Berlaku Nanti, Masih Bisa Minta Dokumen Dikirim Secara Fisik?

Selasa, 24 Desember 2024 | 09:30 WIB LAYANAN PAJAK

Butuh Layanan Pajak? Cek Lagi Jadwal Libur Natal dan Tahun Baru KPP

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra