INGGRIS

Netflix Raup Laba Hingga Rp18 triliun Tapi Tak Bayar Pajak

Dian Kurniati | Selasa, 04 Februari 2020 | 11:15 WIB
Netflix Raup Laba Hingga Rp18 triliun Tapi Tak Bayar Pajak

ilustrasi.

LONDON, DDTCNews—Perusahaan layanan video streaming Netflix disebut-sebut telah mendapat keuntungan hingga 1 miliar poundsterling atau setara dengan Rp17,84 triliun dari Inggris sepanjang tahun 2019.

Angka itu disebut anggota Parlemen Inggris, Dame Margaret Hodge mengutip laporan Tax Watch Inggris. Menurut Hodge, laba yang besar itu diperoleh ketika Netflix menikmati keringanan pajak lantaran pajak digital belum berlaku.

Selain tidak membayar pajak atas keuntungan yang dihasilkan di Inggris, lanjut Hodge, Netflix juga menikmati keringanan pajak hampir 1 juta poundsterling dalam dua tahun terakhir.

Baca Juga:
Biaya Hidup Makin Mahal, Senator Usul Jasa Listrik-Internet Bebas PPN

“Ketika kita menyerahkan uang tunai (melalui pelanggan) kepada Netflix, mereka justru menyembunyikan keuntungannya di luar negeri. Pelanggaran pajak ini harus dihentikan," kata Hodge, Selasa (04/02/2020).

Hodge pun mendesak pemerintahan Boris Johnson untuk segera memberlakukan pajak digital. Menurutnya, potensi penerimaan pajak yang hilang dari Netflix bukanlah angka yang kecil.

Berdasarkan laporan Tax Watch, layanan streaming Netflix diperkirakan menghasilkan laba 68,5 juta poundsterling dari 11,5 juta pelanggannya di Inggris. Angka itu diambil berdasarkan pengamatan terhadap 19 kegiatan bisnis anak usaha Netflix di Inggris.

Baca Juga:
Jaga Daya Beli, India Naikkan Threshold Penghasilan Tidak Kena Pajak

Jika laba tersebut dilaporkan secara utuh di Inggris, Netflix akan mendapat tagihan pajak sebesar 13 juta poundsterling dari otoritas pajak Inggris. Sayangnya, pajak Netflix justru diperhitungkan di Belanda.

Alhasil, Netflix tidak membayar pajak perusahaan atas pendapatannya di Inggris. Parahnya, Netflix justru menerima keringanan pajak hampir 1 juta poundsterling lantaran pemerintah memberlakukan skema bantuan pajak industri kreatif pada 2017-2018.

“Netflix menghasilkan miliaran laba di seluruh dunia. Namun, perusahaan itu justru masih mengklaim tak menghasilkan laba di Inggris, sehingga mendapatkan subsidi besar dari pemerintah," kata Direktur Tax Watch Inggris George Turner.

Baca Juga:
Presiden Trump Siapkan Tarif Bea Masuk untuk Impor dari Uni Eropa

Sementara itu, juru bicara Netflix mengklaim perusahaannya selalu patuh pada ketentuan pajak di setiap negara. Menurutnya, perpajakan internasional memang perlu direformasi agar perusahaan dapat membayar pajak sesuai dengan ketentuan.

“Kami mendukung proposal OECD bagi perusahaan untuk membayar lebih banyak pada negara-negara tempat kami beroperasi," kata juru bicara Netflix tersebut, dilansir dari Independent.co.uk.

Netflix juga menganggap laporan Tax Watch kurang akurat, termasuk soal Netflix memiliki entitas yang berbasis di Karibia. Menurut juru bicara Netflix, perusahaan memang memiliki entitas di Karibia, tetapi telah menutupnya tahun lalu.

Baca Juga:
Retaliasi Kanada, Produk Asal AS Bakal Dikenai Bea Masuk 25 Persen

Sekadar informasi, Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (Organisation for Economic Cooperation and Development/OECD) saat ini telah sepakat untuk melanjutkan pembahasan tentang pajak digital pada perusahaan teknologi multinasional.

Apabila tidak ada aral melintang, pembahasan itu akan digelar di Berlin, Jerman, bulan Juli mendatang. Kesepakatan soal pajak digital di OECD diharapkan mampu mendinginkan ketegangan antara negara-negara Eropa dengan AS. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Senin, 03 Februari 2025 | 17:30 WIB PMK 136/2024

Ada De Minimis Exclusion, Pajak Minimum Global Bisa Jadi Nol

Senin, 03 Februari 2025 | 16:45 WIB KAMUS PAJAK

Apa Itu Surat Keputusan Pembetulan?

Senin, 03 Februari 2025 | 16:21 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Inflasi Januari Cuma 0,76 Persen, Diskon Listrik Jadi Penyebab

Senin, 03 Februari 2025 | 16:09 WIB KOTA TANJUNGPINANG

Waduh! Pemkot Dituding Bikin Agenda Fiktif Pencetakan Buku Perda Pajak

Senin, 03 Februari 2025 | 15:30 WIB CORETAX DJP

Baru! DJP Rilis Buku Panduan Pembuatan Bukti Potong PPh Via Coretax

Senin, 03 Februari 2025 | 15:21 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Ada Titipan Pesan dari Gibran ke Bahlil Soal Elpiji 3 Kg, Apa Isinya?

Senin, 03 Februari 2025 | 15:09 WIB AGENDA PAJAK

Hadapi 2025, DDTC Gelar Seminar Eksklusif di Cikarang

Senin, 03 Februari 2025 | 14:09 WIB CORETAX SYSTEM

Perlu Waktu, Coretax Belum Nyambung ke Seluruh Bank dan Kementerian

Senin, 03 Februari 2025 | 14:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah Tata Ulang Lahan Kebun Sawit, Pastikan Kepatuhan Pengusaha

Senin, 03 Februari 2025 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Airlangga Minta Kendala Coretax Jangan Sampai Ganggu Penerimaan Negara