Akses DDTC News lebih mudah karena semua informasi pajak sekarang ada dalam genggaman Anda.
Akses DDTC News lebih mudah karena semua informasi pajak sekarang ada dalam genggaman Anda.
With less than a month to go before the European Union enacts new consumer privacy laws for its citizens, companies around the world are updating their terms of service agreements to comply.
The European Union’s General Data Protection Regulation (G.D.P.R.) goes into effect on May 25 and is meant to ensure a common set of data rights in the European Union. It requires organizations to notify users as soon as possible of high-risk data breaches that could personally affect them.
JAKARTA, DDTCNews — Neraca perdagangan Indonesia di bulan Juni 2016 kembali melanjutkan tren positif surplus dengan capaian sebesar US$0,9 miliar atau Rp11,8 triliun, setelah Mei lalu mencatatkan surplus US$0,37 miliar setara dengan Rp4,8 trilun.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Tirta Segara mengatakan peningkatan tersebut didukung perbaikan kinerja neraca perdagangan nonmigas maupun migas. Pada Juni 2016 neraca perdagangan nonmigas berhasil membukukan surplus US$ 1,4 miliar atau setara Rp18,3 triliun, naik 29% atau Rp4,1 triliun dibandingkan dengan surplus bulan Mei lalu.
“Meningkatnya surplus neraca perdagangan nonmigas dipengaruhi ekspor nonmigas yang meningkat 11,1% (mtm), lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan impor nonmigas sebesar 9,1%(mtm),” tutur Tirta seperti dilansir laman Kementerian Keuangan Senin (18/7).
Kenaikan ekspor nonmigas berasal dari ekspor produk manufaktur seperti mesin/peralatan listrik, mesin/pesawat mekanik, pakaian jadi bukan rajutan, dan barang-barang rajutan, serta ekspor bijih, kerak dan abu logam.
Di samping itu,kenaikan impor nonmigas disebabkan bertambahnya impor mesin dan peralatan mekanik, mesin dan peralatan listrik, besi dan baja, kendaraan dan bagiannya, serta barang dari besi dan baja.
Sementara neraca perdagangan migas yang pada Mei lalu defisit US$0,71 atau Rp9,3 triliun, pada bulan Juni sudah mulai membaik dengan memperkecil angka defisit menjadi US$0,5 miliar setara dengan Rp6,5 triliun.
Menurut BI menilai kinerja perdagangan pada Juni dan keseluruhan triwulan II tahun 2016 ini positif dalam mendukung kinerja transaksi berjalan. Tercatat neraca perdagangan Indonesia di triwulan II surplus US$1,94 atau Rp25,4 triliun lebih tinggi dibandingkan dengan surplus triwulan I US$1,66 miliar atau Rp21,7 triliun. (Amu)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.