Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti.
JAKARTA, DDTCNews - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan pada Januari 2024 mencatatkan surplus senilai US$2,02 miliar.
Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan nilai ekspor pada Januari mencapai US$20,52 miliar atau lebih besar dari impor senilai US$18,51 miliar. Kinerja neraca perdagangan ini melanjutkan tren surplus yang terjadi sejak Mei 2020 atau 45 bulan berturut-turut.
"Surplus Januari 2024 ini lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya [turun 1,27%] dan bulan yang sama pada tahun lalu [turun 1,87%]," katanya, Kamis (15/2/2024).
Amalia mencatat nilai ekspor pada Januari 2024 senilai US$20,52 miliar, turun 8,06% dari periode yang sama tahun lalu. Khusus ekspor nonmigas, BPS mencatat kinerjanya mencapai US$19,13 miliar atau turun 8,2%.
Berdasarkan sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan turun 3,69%. Kondisi serupa juga terjadi pada ekspor hasil pertambangan dan lainnya yang turun 23,54%. Berbanding terbalik, ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan tumbuh tipis 0,11%.
Lebih lanjut, negara tujuan ekspor nonmigas pada Januari 2024 paling besar terjadi ke China senilai US$4,57 miliar. Disusul, AS sejumlah US$1,99 miliar dan India US$1,79 miliar. Adapun kontribusi ketiganya mencapai 43,64%.
Di sisi lain, nilai impor mencapai US$18,51 miliar, nail 0,36% dibandingkan dengan periode yang sama 2023. Impor migas senilai US$2,70 miliar atau turun 7,15%, sedangkan impor nonmigas US$15,81 miliar atau naik 1,76%.
Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari 2024 adalah China senilai US$5,95 miliar atau 37,64%. Setelah itu, Jepang mencapai US$1,08 miliar dengan kontribusi 6,81% dan Thailand sejumlah US$0,88 miliar dengan kontribusi 5,53%.
Menurut golongan penggunaan barang, nilai impor barang modal dan barang konsumsi meningkat masing-masing sebesar 10,16% dan 11,03%. Berbanding terbali, impor bahan baku/penolong justru turun 2,96%.
"Bahan baku/penolong menyumbang setidaknya 72,81% dari total impor pada Januari 2024," ujar Amalia. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.