NERACA PERDAGANGAN

Neraca Dagang Surplus Lagi, BPS: Tembus US$5 Miliar

Dian Kurniati | Jumat, 15 Juli 2022 | 10:30 WIB
Neraca Dagang Surplus Lagi, BPS: Tembus US$5 Miliar

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono.

JAKARTA, DDTCNews - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada Juni 2022 mengalami surplus senilai US$5,09 miliar.

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan surplus tersebut berasal dari ekspor senilai US$26,09 miliar dan impor US$21 miliar. Menurutnya, surplus neraca perdagangan itu melanjutkan tren yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir.

"Kalau dilihat dari trennya, surplus di bulan Juni ini surplus 26 bulan berturut-turut sejak Mei 2020," katanya, Jumat (15/7/2022).

Baca Juga:
DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Dia menjelaskan ekspor pada Juni 2022 yang tercatat senilai US$26,09 miliar mengalami kenaikan 41% dibandingkan dengan periode yang sama 2021. Pada ekspor nonmigas, angkanya mencapai US$24,56 miliar atau naik 42%.

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia sepanjang Januari hingga Juni 2022 mencapai US$141,07 miliar atau naik 37% dibandingkan dengan periode yang sama 2021.

Berdasarkan sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan pada Januari hingga Juni 2022 naik 26% dari periode yang sama tahun lalu. Ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan naik 13%, sedangkan ekspor hasil tambang dan lainnya naik 107%.

Baca Juga:
Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Lebih lanjut, China menjadi tujuan ekspor terbesar pada Juni 2022 dengan nilai perdagangan senilai US$5,09 miliar, disusul India US$2,53 miliar dan Amerika Serikat US$2,46 miliar. Kontribusi dari ketiga negara tersebut mencapai 41%.

Sementara itu, nilai impor tercatat US$21,00 miliar, tumbuh 22% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Impor migas pada Juni 2022 mencapai US$3,67 miliar, naik 60% dan impor nonmigas senilai US$17,33 miliar atau naik 16%.

Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar sepanjang Januari hingga Juni 2022 adalah China dengan nilai impor mencapai US$32,08 miliar. Disusul, Jepang dengan nilai impor US$8,35 miliar dan Thailand US$5,83 miliar.

Baca Juga:
Anggota DPR Ini Minta Prabowo Kaji Ulang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

Berdasarkan golongan penggunaan barang, lanjut Margo, terjadi peningkatan impor pada barang konsumsi sampai dengan 8% secara tahunan. Kemudian, bahan baku/penolong tumbuh 30%, dan barang modal naik 26%.

"Indikasi impor juga menunjukkan ekonomi domestik tumbuh dan ada perbaikan. Itu ditunjukkan dengan kenaikan impor barang konsumsi, bahan baku/penolong, dan barang modal sebagai bagian untuk peningkatan kapasitas produksi di dalam negeri," ujarnya. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Anggota DPR Ini Minta Prabowo Kaji Ulang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN