PERANG DAGANG AS-CHINA

Negosiasi Gagal, Trump Ancam Naikkan Lagi Tarif Impor Barang China

Redaksi DDTCNews | Sabtu, 03 Agustus 2019 | 14:46 WIB
Negosiasi Gagal, Trump Ancam Naikkan Lagi Tarif Impor Barang China

Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berjanji akan mengenakan tarif bea masuk 10% terhadap tambahan impor asal China senilai USS300 miliar bulan depan. Trump mengambil tindakan ini karena merasa frustasi akibat proses negosiasi dengan Cina yang tak membuahkan hasil.

Trump mengenakan tarif baru itu sebagai tambahan atas tarif 25% yang sebelumnya telah dikenakan terhadap impor asal China senilai US$250 miliar. Pengenaan tarif itu membuat Amerika Serikat mengenakan pajak pada hampir semua barang yang dikirim Cina ke Amerika Serikat.

"Sebelum ada kesepakatan yang tercapai, kami akan tetap mengenakan pajak pada mereka," kata Trump, Jumat (2/8/2019).

Baca Juga:
Uni Eropa Siapkan Retaliasi atas Kebijakan Bea Masuk Trump

Trump menempuh langkah ini setelah Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin, dan Perwakilan Dagang AS, Robert Lighthizer, mengakhiri diskusi dengan China. Pasalnya diskusi yang ditujukan untuk mencapai kesepakatan perdagangan yang komprehensif ini justru semakin sulit dipahami.

Sebenarnya Trump telah sepakat untuk tidak mengenakan tarif lebih banyak setelah bertemu dengan presiden China, Xi Jinping, pada Juni lalu. Berdasarkan kesepakatan itu Trump juga setuju untuk memulai kembali diskusi perdagangan.

Namun, Trump mengatakan akan terus maju dengan pungutan tarif baru pada 1 September 2019 sebagai bentuk hukuman bagi Pemerintah China. Presiden Amerika Serikat ini memberikan hukuman karena menganggap China tidak memenuhi komitmennya.

Baca Juga:
Trump Tunda Bea Masuk 25 Persen untuk Produk Asal Kanada dan Meksiko

Menurut Trump komitmen yang dilanggar termasuk kesepakatan untuk China membeli lebih banyak produk pertanian Amerika dan membendung aliran fentanyl–obat pereda nyeri–ke Amerika Serikat.

Banyak pihak yang menganggap langkah Trump ini justru akan meningkatkan kemungkinan konflik berkepanjangan antara dua negara ini. Namun, Trump percaya kondisi ekonomi AS yang kuat akan menempatkannya di posisi yang lebih unggul daripada China.

Menanggapi hal ini Wang Yi, Menteri Luar Negeri China, menyebut penambahan tarif itu bukanlah cara yang tepat untuk menyelesaikan gesekan ekonomi dan perdagangan.

Baca Juga:
Cegah Penerapan UTPR Pajak Minimum Global, AS Siapkan Skema Retaliasi

Selain itu, Jonathan Gold, Wakil Presiden Rantai Pasokan dan Kebijakan Bea Cukai di National Retail Federation, menjelaskan jika pemerintah atau perusahaan China tidak membayar tarif ini secara langsung. Pihak yang sebenarnya terbebani adalah perusahaan AS yang melakukan impor.

"Ini akan berdampak pada setiap orang Amerika yang berbelanja. Perusahaan dan konsumen AS yang membayar tarif, bukan orang China," katanya sebagaimana dilansir nytimes.com. (MG-Nor/Bsi)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 06 Februari 2025 | 10:30 WIB BELGIA

Uni Eropa Siapkan Retaliasi atas Kebijakan Bea Masuk Trump

Rabu, 05 Februari 2025 | 14:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Tunda Bea Masuk 25 Persen untuk Produk Asal Kanada dan Meksiko

Selasa, 04 Februari 2025 | 13:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Cegah Penerapan UTPR Pajak Minimum Global, AS Siapkan Skema Retaliasi

BERITA PILIHAN
Kamis, 06 Februari 2025 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

Tarif 9 Jenis Pajak Daerah yang Ditetapkan Pemkab Kutai Kartanegara

Kamis, 06 Februari 2025 | 10:30 WIB BELGIA

Uni Eropa Siapkan Retaliasi atas Kebijakan Bea Masuk Trump

Kamis, 06 Februari 2025 | 10:29 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

100 Hari Prabowo, Sri Mulyani Sebut Bea Cukai Lakukan 6.187 Penindakan

Kamis, 06 Februari 2025 | 10:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ayo Pahami Lagi Makna ‘Benar-Lengkap-Jelas’ dalam Laporan SPT Tahunan

Kamis, 06 Februari 2025 | 09:30 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Ekonomi 2024 Tumbuh 5,03 Persen, Sri Mulyani Beberkan Peran APBN

Kamis, 06 Februari 2025 | 08:55 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Pakai NPWP 9990000000999000, Bupot Tak Ter-Prepopulated ke SPT Tahunan

Rabu, 05 Februari 2025 | 19:30 WIB BEA CUKAI PURWOKERTO

DJBC Cegat Mobil Penumpang di Banyumas, Angkut 280.000 Rokok Ilegal

Rabu, 05 Februari 2025 | 19:00 WIB CORETAX SYSTEM

Bukti Potong Dibuat Pakai NPWP Sementara, Perhatikan Konsekuensinya

Rabu, 05 Februari 2025 | 18:30 WIB PMK 136/2024

Definisi Pajak Tercakup Menurut Ketentuan Pajak Minimum Global

Rabu, 05 Februari 2025 | 18:17 WIB KAMUS PAJAK

Apa Itu Pajak Minimum Global? (Update PMK 136/2024)