Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc (tengah) didampingi anggota kabinetnya.
HO CHI MINH, DDTCNews—Pemerintah Vietnam akan meluncurkan paket stimulus berupa insentif yang lebih drastis, termasuk pemotongan pajak, untuk menahan penyebaran pandemi virus Corona atau Covid-19 dalam satu bulan ke depan.
Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc mengatakan stimulus yang lebih drastis itu diambil terutama untuk memastikan perekonomian Vietnam terjaga. Untuk itu, prioritas utama paket stimulus itu adalah untuk meningkatkan kesejahteraan sosial.
“Ada suatu keharusan untuk menjaga ekonomi nasional dari keruntuhan, dan untuk memastikan tingkat pertumbuhan ekonomi yang diperlukan dan keseimbangan ekonomi utama,” ujarnya saat mengakhiri pertemuan rutin pemerintah, Rabu (1/4/2020).
Nguyen mengatakan beberapa program yang akan diambil dalam paket stimulus lanjutan itu antara lain pemotongan atau pengurangan pajak, pemotongan belanja publik, stabilisasi makroekonomi seperti mengendalikan inflasi, nilai tukar, dan menyusun skenario manajemen.
Perdana Menteri Vietnam juga memerintahkan pemotongan lebih lanjut harga barang-barang kebutuhan pokok, terutama daging babi, sekaligus biaya administrasi di tengah-tengah wabah Covid -19, seraya menjamin pasokan makanan dalam negeri.
Pada saat yang sama, Kementerian Perindustrian dan Perdagangan juga didesak untuk menghilangkan kesulitan dalam 12 proyek besar pemerintah, terutama yang merugi, serta bekerja lebih keras untuk memotong biaya operasional guna mengurangi harga produk dan memperluas pasar.
“Upaya untuk mengendalikan epidemi Covid-19, seharusnya kita tidak menghambat aliran barang serta kegiatan produksi dan bisnis di VIetnam,” kata Perdana Menteri Vietnam seperti dilansir en.nhandan.org.vn.
Selama pertemuan rutin itu, Nguyen juga menyentuh penyelundupan, penipuan perdagangan dan masalah mengenai pasar real estat, reformasi administrasi, pembelajaran online, penelitian ilmiah dan aplikasi teknologi terutama pada sektor kesehatan.
Dia juga menekankan perlunya membuat persiapan menyeluruh untuk KTT ASEAN ke-36 yang dijadwalkan pada Juni 2020, prosedur untuk meratifikasi Perjanjian Perdagangan Bebas Uni Eropa-Vietnam, dan mengintensifkan pengelolaan kegiatan keluar-masuk oleh orang asing di Vietnam. (Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.