BANK DUNIA

Mundur dari Jabatannya, Ini Isi 'Cuitan' Bos Bank Dunia

Kurniawan Agung Wicaksono | Selasa, 08 Januari 2019 | 14:08 WIB
Mundur dari Jabatannya, Ini Isi 'Cuitan' Bos Bank Dunia

Cuitan Jim Yong Kim di akun Twitter-nya. 

JAKARTA, DDTCNews – Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim mengejutkan dunia pada awal 2019. Pada Senin (7/12/2018), dia resmi mengundurkan diri dari institusi yang teah dipimpinnya sekitar enam tahun.

Melalui akun Twitter-nya, Kim mengunggah keterangan resmi dari Bank Dunia terkait pengunduran dirinya, tanpa membeberkan alasan pasti yang melatarbelakangi pengunduran dirinya. Dia hanya mengatakan peran sebagai Presiden Bank Dunia merupakan hak istimewa (privilege) terbesar.

“Saya akan mengundurkan diri sebagai Presiden @worldbank Group pada 1 Februari [2019],” demikian ‘cuitan’ pria 59 tahun ini lewat akun Twitter-nya.

Baca Juga:
Ubah Proyeksinya, World Bank Yakin Ekonomi RI Bisa Tumbuh 5 Persen

Dalam keterangan pers yang dirilis Bank Dunia, Kim mengatakan pekerjaan Grup Bank Dunia pada saat ini lebih penting dari pada sebelumnya. Ini dikarenakan aspirasi orang miskin meningkat di seluruh dunia. Selain itu, masalah perubahan iklim dan pengungsian terus tumbuh besar dan kompleks.

“Melayani sebagai Presiden dan membantu memposisikan lembaga secara tepat ​​di tengah-tengah semua tantangan ini merupakan hak istimewa yang luar biasa,” imbuhnya.

Di bawah kepemimpinannya dan dukungan dari 189 negara anggota Grup Bank Dunia, institusi ini telah menetapkan dua tujuan yang dirilis pada 2012. Pertama, mengakhiri kemiskinan ekstrem pada 2030. Kedua, meningkatkan kesejahteraan bersama dengan fokus pada 40% populasi terbawah di negara-negara berkembang.

Baca Juga:
Riset World Bank: WP Berkarakteristik Ini Cenderung Tak Patuh Pajak

Menyadari kekuatan pasar modal untuk mengubah keuangan pembangunan, Bank Dunia juga telah meluncurkan beberapa instrumen keuangan baru yang inovatif, termasuk fasilitas untuk mengatasi kebutuhan infrastruktur, mencegah pandemi, dan membantu jutaan pengungsi karena perubahan iklim, konflik dan kekerasan.

Bank Dunia, di bawah kepemimpinannya, juga bekerja sama dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan perusahaan teknologi terkemuka untuk menerapkan mekanisme tindakan kelaparan. Ini untuk mendeteksi tanda-tanda peringatan dini dan mencegah kelaparan.

Selain itu, Pria yang lahir di Seoul, Korea Selatan ini juga selalu menekankan pentingnya pembiayaan infrastruktur bagi negara berkembang. Dia mendorong agar Bank Dunia memaksimalkan keuangan untuk pembangunan melalui kerja sama dengan mitra swasta yang berkomitmen membangun secara berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Baca Juga:
Naikkan Penerimaan Pajak di Negara Berkembang, IMF Susun Strategi

Kim terkenal memiliki pola pikir dan pendekatan yang bertentangan dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terkait perubahan iklim. Di bawah Kim, Bank Dunia mengakhiri dukungannya terhadap proyek-proyek pembangkit listrik batubara.

Tidak ada keterangan pasti apakah perbedaan cara pandang dengan Donald Trump yang membuat Kim mundur. Namun, dia mengaku akan bergabung dengan sebuah perusahaan dan fokus pada peningkatan investasi infrastruktur di negara-negara berkembang. Detail posisi baru ini akan segera diumumkan.

Selain itu, dia juga akan bergabung kembali dengan Partners In Health (PIH), sebuah organisasi yang didirikannya bersama para kolegalebih dari 30 tahun yang lalu. PIH bergerak dalam masalah bidang kesehatan dan pendidikan global. Dia juga akan aktif di Brown University.

CEO Bank Dunia Kristalina Georgieva akan berperan sebagai Presiden Bank Dunia untuk sementara waktu, efektif per 1 Februari. Bank Dunia akan mencari pengganti Kim. Biasanya, posisi Presiden Bank Dunia dinominasikan oleh AS. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 12 Oktober 2024 | 09:00 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Ubah Proyeksinya, World Bank Yakin Ekonomi RI Bisa Tumbuh 5 Persen

Jumat, 23 Agustus 2024 | 15:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Riset World Bank: WP Berkarakteristik Ini Cenderung Tak Patuh Pajak

Sabtu, 03 Agustus 2024 | 15:30 WIB PAJAK INTERNASIONAL

Naikkan Penerimaan Pajak di Negara Berkembang, IMF Susun Strategi

Jumat, 02 Agustus 2024 | 08:00 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Sri Mulyani Ungkap 8 Tujuan Coretax yang Perlu Diketahui WP

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN