ADMINISTRASI PAJAK

Muncul Notifikasi 'Data SPT Tidak Valid' di e-Form, DJP Beri Tips Ini

Redaksi DDTCNews | Sabtu, 10 Desember 2022 | 12:00 WIB
Muncul Notifikasi 'Data SPT Tidak Valid' di e-Form, DJP Beri Tips Ini

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Saat melakukan pelaporan surat pemberitahuan (SPT), terkadang wajib pajak mengalami berbagai kendala. Salah satunya, munculnya notifikasi Data SPT Tidak Valid saat ingin melakukan submit melalui e-form.

Merespons kondisi tersebut, Ditjen Pajak (DJP) menyampaikan solusi yang bisa diikuti wajib pajak. Jika muncul notifikasi tersebut, lanjut DJP, wajib pajak perlu melakukan pengecekan kembali isian SPT atas beberapa hal.

“Jika muncul notifikasi data SPT tidak valid pada saat kirim, silakan cek kembali isian pada daftar berikut: … ,” tulis DJP melalui akun Twitter @kring_pajak, dikutip Sabtu (10/12/2022).

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Setidaknya DJP menjelaskan terdapat 11 hal yang perlu dilakukan pengecekan kembali oleh wajib pajak. Pertama, dalam SPT tidak boleh ada angka desimal, kecuali pada SPT Tahunan PPh wajib pajak badan 1771 USD.

Kedua, dalam SPT tidak boleh ada simbol ampersand (&) untuk mewakili kata dan. Ketiga, dalam Lampiran Khusus 1A SPT, yakni daftar penyusutan dan amortitasi fiskal, harus mengisi tahun pajak dalam format 4 digit. Keempat, penulisan tanggal dalam SPT harus menggunakan format DD/MM/YYYY.

Kelima, pilihan tarif dalam SPT harus dipilih. Keenam, penyusutan dalam SPT harus dilipih antara Garis Lurus bukan GL atau Saldo Menurun bukan SM. Ketujuh, dalam SPT tidak boleh menuliskan double quote (“).

Baca Juga:
Usai Setor PPh Final PHTB, WP Jangan Lupa Ajukan Penelitian Formal

Kedelapan, klasifikasi lapangan usaha (KLU) harus terisi atau bukan KLU error. Kesembilan, perlu melakukan pengecekan alamat direksi atau pemegang saham di lampiran V. Jika terdapat tanda baca seperti, koma (,), titik (.), garis miring (/), dan lain sebagainya, harus dihapus.

Kesepuluh, jumlah karakter pada alamat direksi atau pemegang saham lebih dari 100 karakter. Kesebelas, perlu dilakukan pengecekan kembali atas Lampiran III terkait penulisan tanggal yang tidak sesuai pada tanggal bukti pemotongan atau pemungutan. (Fauzara Pawa Pambika/sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Minggu, 20 Oktober 2024 | 07:30 WIB PER-8/PJ/2022

Usai Setor PPh Final PHTB, WP Jangan Lupa Ajukan Penelitian Formal

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 16:00 WIB KEPATUHAN PAJAK

Punya Usaha Kecil-kecilan, Perlu Bayar Pajak Enggak Sih?

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 11:30 WIB BERITA PAJAK SEPEKAN

Kejar Kepatuhan Pajak Pelaku UMKM, DJP Perluas ‘Pendampingan’ BDS

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN