ADMINISTRASI PAJAK

Muncul Error ETAX-10001 di e-Faktur 4.0, Ini Penyebab dan Solusinya

Redaksi DDTCNews | Senin, 22 Juli 2024 | 18:00 WIB
Muncul Error ETAX-10001 di e-Faktur 4.0, Ini Penyebab dan Solusinya

sumber: tangkapan layar wajib pajak.

JAKARTA, DDTCNews - Pengusaha kena pajak (PKP) sudah bisa meng-update dan menggunakan aplikasi e-faktur versi 4.0. Namun, sejumlah kendala dilaporkan wajib pajak ketika menjajal e-faktur versi baru ini.

Salah satunya, muncul pop-up kode error ETAX-10001. Mengapa error ETAX-10001 tersebut muncul? Kring Pajak menjelaskan error ETAX-10001 bisa terjadi karena beberapa kemungkinan.

"[Pertama], karena file ETaxInvoice yang ada di folder e-faktur diklik lebih dari 1 kali," cuit Kring Pajak saat merespons wajib pajak, Senin (22/7/2024).

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Penyebab kedua, file di dalam folder database (db) ada yang corrupt atau hilang. Misalnya, corrupt karena meng-copy database saat aplikasi menyala.

Ketiga, versi aplikasi yang digunakan tidak sama dengan versi database. Keempat, PC server PKP mati atau database belum di-start sebagai server (dalam hal menggunakan konfigurasi network db).

Lantas Apa Solusi Error ETAX-10001 di e-faktur 4.0?

Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan PKP untuk mengatasi kendala di atas. Pertama, tutup semua aplikasi e-faktur yang sedang berjalan. Buka kembali file ETaxInvoice dan pastikan hanya menekan satu kali sampai aplikasi e-faktur benar-benar terbuka.

Baca Juga:
Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Kedua, pastikan dalam folder db dan file ETaxInvoice sudah terdapat folder log, segO dan tmp, serta file db.lck, REAME_DO_NOT_TOUCH_FILE, dan service.properties.

Ketiga, jalankan aplikasi dan pastikan terhubung dengan internet untuk dapat melakukan update db aplikasi secara otomatis. Pastikan folder db di aplikasi e-faktur berisi folder ETaxInvoice dengan isi folder sesuai dengan solusi kedua, dan pastikan pula tidak ada folder ETaxInvoice yang ditambahkan sendiri.

Terakhir, apabila menggunakan konfigurasi network db, pastikan PC server menyala dan aplikasi e-faktur berjalan. Opsi lainnya, lakukan start database sebagai server dari menu File>Administrasi Db dan tekan tombol Start Db sebagai server. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Senin, 21 Oktober 2024 | 19:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Sertel Kena Suspend, Begini Cara Sampaikan Klarifikasi ke Ditjen Pajak

Jumat, 18 Oktober 2024 | 09:30 WIB CORETAX SYSTEM

Coretax: Wajib Pajak Berhak untuk Tidak Memakai Data Prepopulated

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja