PERADILAN PAJAK

Minimalkan Sengketa Pajak, Hakim Agung Dorong Pejabat Terapkan AUPB

Muhamad Wildan | Kamis, 05 Oktober 2023 | 16:30 WIB
Minimalkan Sengketa Pajak, Hakim Agung Dorong Pejabat Terapkan AUPB

Hakim Agung Tata Usaha Negara (TUN) Khusus Pajak Cerah Bangun saat memberikan paparan.

JAKARTA, DDTCNews - Hakim Agung Tata Usaha Negara (TUN) Khusus Pajak Cerah Bangun mengatakan mayoritas sengketa TUN yang masuk ke Mahkamah Agung (MA) merupakan peninjauan kembali (PK) pajak.

Dari total 7.316 sengketa TUN yang masuk pada 2022, sebanyak 6.330 sengketa di antaranya ialah PK di bidang pajak ataupun kepabeanan dan cukai. Lebih lanjut, mayoritas PK ternyata mengabulkan permohonan dari wajib pajak.

"Kami di sini tidak membahas menang atau kalah, tetapi bagaimana kita meminimalkan sengketa," katanya dalam acara Wisuda Adiwiranama PKN STAN 2023, Kamis (5/10/2023).

Baca Juga:
DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Guna meminimalkan timbulnya sengketa, Cerah berpandangan pegawai pajak serta kepabeanan dan cukai perlu menerapkan administrasi pemerintahan secara tepat sesuai dengan asas dan ketentuan yang berlaku.

Dia menilai kedudukan masyarakat dan pemerintah sesungguhnya ialah setara. Dengan demikian, masyarakat memiliki hak untuk mengambil upaya hukum atas tindakan atau keputusan yang diambil oleh pemerintah.

Undang-undang yang menjadi landasan pengambilan keputusan ialah UU Administrasi Pemerintahan. Pelaksanaan administrasi pemerintahan juga berpedoman pada peraturan perundang-undangan terkait serta asas-asas umum pemerintahan yang baik (AUPB).

Baca Juga:
Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Berdasarkan UU Administrasi Pemerintahan dan AUPB, Cerah memandang asas-asas yang perlu diperhatikan antara lain asas kepastian hukum, asas keseimbangan, asas kesamaan dalam mengambil keputusan, asas bertindak cermat, asas motivasi untuk setiap keputusan.

Kemudian, asas jangan mencampuradukkan kewenangan, asas perlakuan yang jujur, asas menanggapi penghargaan yang wajar, asas meniadakan akibat suatu keputusan yang batal, asas keadilan dan kewjaran, asas perlindungan atas pandangan hidup, asas kebijaksanaan, serta asas penyelenggaraan kepentingan umum.

Cerah menjelaskan AUPB menjadi acuan bagi pejabat dalam menggunakan kewenangannya, acuan bagi hakim dalam menguji suatu keputusan atau tindakan, dan acuan bagi penggugat yang merasa dirugikan dalam mengajukan gugatannya.

Baca Juga:
Anggota DPR Ini Minta Prabowo Kaji Ulang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

"AUPB juga menjadi referensi bagi legislatif dalam membuat peraturan perundang-undangan," tutur Cerah.

Jika pejabat harus memakai diskresi saat mengambil keputusan atau tindakan, langkah tersebut harus sesuai dengan tujuan diskresi, sesuai dengan AUPB, berdasarkan pada alasan-alasan yang objektif, tidak menimbulkan konflik kepentingan, dan dilakukan dengan itikad baik. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Anggota DPR Ini Minta Prabowo Kaji Ulang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja