KEBIJAKAN PEMERINTAH

Minat Investasi di SBN Terus Meningkat, Sri Mulyani: Paling Aman

Muhamad Wildan | Minggu, 26 Februari 2023 | 06:00 WIB
Minat Investasi di SBN Terus Meningkat, Sri Mulyani: Paling Aman

Menkeu Sri Mulyani (kiri), Menkes Budi G Sadikin (tengah) dan Mensos Tri Rismaharini di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (20/2/2023). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/rwa.

JAKARTA, DDTCNews – Kementerian Keuangan akan terus meningkatkan pemenuhan pembiayaan anggaran pemerintah melalui penerbitan surat berharga negara (SBN) ritel.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan minat masyarakat untuk membeli SBN terus meningkat dari tahun ke tahun. Saat ini, masyarakat mulai mempertimbangkan SBN ritel sebagai instrumen untuk berinvestasi.

"Masyarakat sudah mulai melakukan diversifikasi investasinya. Tidak hanya tabungan, mereka juga melihat SBN sebagai instrumen yang bisa dipercaya dengan tingkat pengembalian yang memadai," katanya, dikutip pada Minggu (26/2/2023).

Baca Juga:
DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Pada penerbitan SBR012, tercatat terdapat 62.375 investor yang menanamkan modalnya. Nilai SBN yang diterbitkan tersebut sudah menyentuh Rp22,2 triliun.

"Kami akan terus meningkatkan literasi keuangan masyarakat. Kalau ingin berinvestasi, beli SBN merupakan yang paling aman dan reliable. Ini sehat bagi APBN dan aman bagi masyarakat," ujar Sri Mulyani.

Sementara itu, Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu Suminto menyatakan pemerintah akan menerbitkan SBN ritel senilai Rp120 triliun pada tahun ini, tumbuh 7% ketimbang tahun lalu sejumlah Rp107,4 triliun.

Baca Juga:
Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

"Instrumen SBN ritel sangatlah baik untuk melakukan transformasi dari saving society menjadi investing society," tuturnya.

Sebagai informasi, total pembiayaan utang pada Januari 2023 tercatat Rp95,6 triliun. Adapun total pembiayaan utang dalam bentuk SBN sudah mencapai Rp99,4 triliun.

Meski realisasi pembiayaan utang pada awal tahun sudah mencapai Rp95,6 triliun, APBN masih mencatatkan surplus senilai Rp90,8 triliun atau 0,43% dari PDB. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Anggota DPR Ini Minta Prabowo Kaji Ulang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN