Menkeu Sri Mulyani (kiri), Menkes Budi G Sadikin (tengah) dan Mensos Tri Rismaharini di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (20/2/2023). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/rwa.
JAKARTA, DDTCNews – Kementerian Keuangan akan terus meningkatkan pemenuhan pembiayaan anggaran pemerintah melalui penerbitan surat berharga negara (SBN) ritel.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan minat masyarakat untuk membeli SBN terus meningkat dari tahun ke tahun. Saat ini, masyarakat mulai mempertimbangkan SBN ritel sebagai instrumen untuk berinvestasi.
"Masyarakat sudah mulai melakukan diversifikasi investasinya. Tidak hanya tabungan, mereka juga melihat SBN sebagai instrumen yang bisa dipercaya dengan tingkat pengembalian yang memadai," katanya, dikutip pada Minggu (26/2/2023).
Pada penerbitan SBR012, tercatat terdapat 62.375 investor yang menanamkan modalnya. Nilai SBN yang diterbitkan tersebut sudah menyentuh Rp22,2 triliun.
"Kami akan terus meningkatkan literasi keuangan masyarakat. Kalau ingin berinvestasi, beli SBN merupakan yang paling aman dan reliable. Ini sehat bagi APBN dan aman bagi masyarakat," ujar Sri Mulyani.
Sementara itu, Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu Suminto menyatakan pemerintah akan menerbitkan SBN ritel senilai Rp120 triliun pada tahun ini, tumbuh 7% ketimbang tahun lalu sejumlah Rp107,4 triliun.
"Instrumen SBN ritel sangatlah baik untuk melakukan transformasi dari saving society menjadi investing society," tuturnya.
Sebagai informasi, total pembiayaan utang pada Januari 2023 tercatat Rp95,6 triliun. Adapun total pembiayaan utang dalam bentuk SBN sudah mencapai Rp99,4 triliun.
Meski realisasi pembiayaan utang pada awal tahun sudah mencapai Rp95,6 triliun, APBN masih mencatatkan surplus senilai Rp90,8 triliun atau 0,43% dari PDB. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.