PAJAK PENJUALAN

Menperin Usul PPnBM Mobil Sedan Dihapus

Redaksi DDTCNews | Kamis, 08 Februari 2018 | 17:48 WIB
Menperin Usul PPnBM Mobil Sedan Dihapus

JAKARTA, DDTCNews – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah mengajukan draf penghapusan mobil sedan sebagai kendaraan mewah kepada Kementerian Keuangan. Hal ini akan berdampak pada penurunan realisasi penerimaan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM).

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengakui ingin mengubah skema pajak terhadap industri otomotif, termasuk PPnBM. Menurutnya penghapusan PPnBM bisa mendorong produksi dan pasar mobil sedan di Indonesia semakin besar.

“Usulan ini menjadi peluang bagi Indonesia, khususnya terhadap ekspor otomotif, sehingga pasar mobil sedan di Indonesia semakin besar. Lalu mobil sedan nantinya tidak lagi menjadi kendaraan mewah,” ujarnya di Hotel Raffles Jakarta Selatan, Kamis (8/2).

Baca Juga:
Jaga Inflasi pada Kisaran 2,5 Persen, Pemerintah Beberkan Strateginya

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) periode tahun 2017-2019 itu mengakui draf usulan sudah masuk ke Kementerian Keuangan sejak tahun lalu. Hingga saat ini, Kemenperin masih berdiskusi mengenai usulan itu dengan Kementerian Keuangan.

Airlangga pun memprediksi usulan penghapusan mobil sedan dari pengkategorian kendaraan mewah akan rampung pada bulan Maret 2018. “Usulan itu mungkin bisa diselesaikan pada triwulan pertama tahun 2018,” paparnya.

Sementara itu, pertumbuhan penerimaan PPnBM pada tahun 2017 mengalami kenaikan hingga 16%. Pertumbuhan penerimaan PPnBM dari tahun 2012-2015 selalu naik, hanya pada tahun 2016 saja yang turun drastis.

Menperin justru ingin menghapus pengkategorian mobil sedan sebagai kendaraan mewah dan usulan itu pun akan melemahkan penerimaan PPnBM tahun 2018, jika benar kebijakan itu diterapkan dalam waktu dekat. Pasalnya, realisasi penerimaan PPN pada tahun 2017 justru baru pulih.

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 01 Februari 2025 | 09:00 WIB KEBIJAKAN EKONOMI

Jaga Inflasi pada Kisaran 2,5 Persen, Pemerintah Beberkan Strateginya

Jumat, 31 Januari 2025 | 13:45 WIB PAJAK MINIMUM GLOBAL

Ada Pajak Minimum Global, RI Cari Cara Biar Insentif KEK Tetap Menarik

Kamis, 30 Januari 2025 | 15:00 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Ada Fasilitas KITE, Menko Airlangga Ingin Daya Saing UMKM Meningkat

Rabu, 29 Januari 2025 | 09:30 WIB KURS PAJAK 29 JANUARI 2025 - 04 FEBRUARI 2025

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Lanjutkan Rally Pelemahan terhadap Dolar AS

BERITA PILIHAN
Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30 WIB PMK 119/2024

Bertambah! Aspek Penelitian Restitusi Dipercepat WP Kriteria Tertentu

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ajukan NPWP Non-Efektif, WP Perlu Cabut Status PKP Dahulu

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:30 WIB KEPALA BPPK ANDIN HADIYANTO

‘Tak Hanya Unggul Teknis, SDM Kemenkeu Juga Perlu Berintegritas’

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

DJP Terbitkan Buku Manual Coretax terkait Modul Pembayaran

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:15 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Lima Hal yang Membuat Suket PP 55 Dicabut Kantor Pajak

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:00 WIB KOTA BANTUL

Banyak Penambang Tak Terdaftar, Setoran Pajak MBLB Hanya Rp20,9 Juta

Minggu, 02 Februari 2025 | 12:00 WIB CORETAX DJP

PIC Kini Bisa Delegasikan Role Akses Pemindahbukuan di Coretax DJP

Minggu, 02 Februari 2025 | 11:30 WIB KOTA MEDAN

Wah! Medan Bisa Kumpulkan Rp784,16 Miliar dari Opsen Pajak

Minggu, 02 Februari 2025 | 10:30 WIB PMK 116/2024

Organisasi dan Tata Kerja Setkomwasjak, Unduh Peraturannya di Sini