KEBIJAKAN EKONOMI

Menkeu Pamer Ekonomi RI di Depan Investor AS

Redaksi DDTCNews | Kamis, 20 April 2017 | 16:59 WIB
Menkeu Pamer Ekonomi RI di Depan Investor AS (Foto: Kemenkeu)

WASHINGTON, DDTCNews – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam sepekan ke depan berada di Washington DC, Amerika Serikat (AS) untuk menghadiri berbagai acara. Salah satunya bertemu dengan investor asal AS dalam seminar yang diselenggarakan oleh The United Stated-Indonesia Society (USINDO).

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan Indonesia berupaya keras menghadapi kondisi perekonomian global yang penuh ketidakpastian dengan beberapa kejadian seperti keluarnya Inggris dari Uni Eropa yang disebut dengan Brexit, devaluasi mata uang China hingga volatilitas pasar keuangan pasca Donald Trump terpilih jadi Presiden Amerika Serikat.

"Presiden Jokowi bekerja penuh untuk bisa menciptakan stabilitas ekonomi dan inklusifitas. Perekonomian Indonesia tetap baik pasca banyak persoalan yang terjadi di dunia," ujarnya di Washington, Kamis (20/4).

Baca Juga:
Trump Ingin Kenakan Bea Masuk 100 Persen atas Impor Semikonduktor

Pemerintah RI membuat kebijakan strategis untuk bisa memperkuat fundamental ekonomi, pengelolaan utang, reformasi fiskal, dan menjaga defisit anggaran supaya tetap berada pada batasan baik terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Defisit transaksi berjalan berhasil diturunkan pada level yang baik yaitu sekitar 2% terhadap PDB.

Kemudian inflasi juga sukses dijaga pada posisi sekitar 3% atau lebih rendah sejak tahun 1999, pada saat krisis moneter. Titik aman inflasi berhasil mendorong konsumsi masyarakat yang tetap tumbuh selama ini.

Sementara, Sri menyatakan pengelolaan APBN harus bisa lebih kredibel yang salah satunya dengan memotong subsidi energi lalu mengalokasikannya untuk pembangunan infrastruktur dan perlindungan sosial seperti amanat Presiden RI Joko Widodo.

Baca Juga:
Sri Mulyani Tegaskan Penghematan Belanja Tak Dipengaruhi Kinerja Pajak

Kredibilitas APBN tercermin pada terukurnya sisi belanja dengan memperhatikan penggunaannya guma mendorong pertumbuhan ekonomi, di samping reformasi fiskal yang telah dijalankan pemerintah RI.

"APBN yang kami miliki benar-benar berfungsi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Strategi saya adalah dengan meningkatkan penerimaan negara dan disalurkan dalam bentuk belanja negara yang efektif," pungkasnya. (Amu)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 29 Januari 2025 | 11:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Ingin Kenakan Bea Masuk 100 Persen atas Impor Semikonduktor

Selasa, 28 Januari 2025 | 10:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sri Mulyani Tegaskan Penghematan Belanja Tak Dipengaruhi Kinerja Pajak

Senin, 27 Januari 2025 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Trump Tarik AS dari Kesepakatan Pajak Global, Ini Kata Sri Mulyani

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Janji Segera Bebaskan Uang Tip dari Pajak Penghasilan

BERITA PILIHAN
Rabu, 29 Januari 2025 | 12:30 WIB KAMUS BEA CUKAI

Apa Itu Auditee dalam Audit Kepabeanan dan Cukai?

Rabu, 29 Januari 2025 | 11:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Ingin Kenakan Bea Masuk 100 Persen atas Impor Semikonduktor

Rabu, 29 Januari 2025 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Kriteria Entitas Dana Pensiun yang Tak Tercakup Pajak Minimum Global

Rabu, 29 Januari 2025 | 10:00 WIB INPRES 1/2025

Jenis-Jenis Belanja yang Disasar Prabowo untuk Dilakukan Efisiensi

Rabu, 29 Januari 2025 | 09:30 WIB KURS PAJAK 29 JANUARI 2025 - 04 FEBRUARI 2025

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Lanjutkan Rally Pelemahan terhadap Dolar AS

Rabu, 29 Januari 2025 | 09:30 WIB KINERJA BUMN

Pertamina Hulu Rokan Setor Penerimaan Negara hingga Rp115 Triliun

Rabu, 29 Januari 2025 | 08:00 WIB KOTA CIMAHI

Cimahi Distribusikan SPPT PBB secara Elektronik Mulai Tahun Ini

Selasa, 28 Januari 2025 | 15:30 WIB TIPS PAJAK

Cara Buat dan Bayar Deposit Pajak di Coretax DJP