Menkeu Harap Joe Biden Dapat Sepakati Konsensus Pajak Digital

PARIS, DDTCNews – Jalur komunikasi mulai dibangun Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dengan para pemimpin Eropa pada akhir pekan lalu.

Kantor Kepresidenan Prancis menyebutkan pada Minggu (24/1/2021) Presiden AS dan Presiden Emmanuel Macron saling berbincang melalui saluran telepon. Topik yang dibicarakan oleh kedua presiden di antaranya mengenai keamanan dan perubahan iklim.

"Kedua presiden melakukan percakapan kerja yang bersahabat dan mendalam. Keduanya memiliki pandangan yang sama tentang masalah multilateral, dan keamanan internasional," tulis keterangan resmi Kantor Kepresidenan Macron, dikutip Senin (25/1/2021).

Komunikasi langsung dengan Macron menjadi agenda pertama Biden terhadap para pimpinan Uni Eropa. Sehari sebelumnya, Biden telah berbicara langsung dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson untuk memperkuat kemitraan transatlantik AS dengan Eropa.

Gerakan awal Biden dalam diplomasi internasional diharapkan menjadi pertanda baik kembalinya AS dalam kerangka kerja multilateral. AS diharapkan dapat kembali ke organisasi kesehatan dunia atau WHO dan Perjanjian Paris untuk memerangi perubahan iklim.

"Para pemimpin Uni Eropa berharap kembalinya AS ke Perjanjian Paris akan membuka tahap baru tindakan komunitas internasional secara konkret," bunyi pernyataan Istana Elysee.

Sementara itu, Menkeu Prancis Bruno Le Maire menilai kerja sama antara AS dan Uni Eropa perlu ditingkatkan dalam berbagai aspek kebijakan. Rencana AS menggelontorkan dana jumbo stimulus fiskal senilai US$1,9 triliun perlu dikoordinasikan dengan dana stimulus Uni Eropa.

Menkeu juga mendorong AS dan Uni Eropa tidak lagi terlibat ketegangan perdagangan seperti yang terjadi pada masa administrasi Donald Trump. Dia juga mendorong AS ikut menyepakati konsensus pajak ekonomi digital yang dilakukan oleh OECD.

"Kami akan mendorong AS untuk mencabut sanksi perdagangan dan menyetujui kesepakatan tentang pajak raksasa teknologi dan pajak minimum perusahaan multinasional," tutur Menkeu Le Maire seperti dikutip bnnbloomberg.ca. (rig)