KEBIJAKAN PAJAK

Menilik Strategi Berbagai Negara Hadapi Tantangan Perpajakan Global

Redaksi DDTCNews | Rabu, 04 November 2020 | 14:45 WIB
Menilik Strategi Berbagai Negara Hadapi Tantangan Perpajakan Global

PADA era globalisasi ini, kita telah menyaksikan perubahan yang dramatis pada lanskap perpajakan dalam kegiatan bisnis internasional. Salah satu perubahan yang paling menyorot perhatian adalah kemunculan Base Erosion and Profit Shifting (BEPS).

BEPS merupakan praktik penghindaran pajak yang dilakukan dengan cara mengalihkan keuntungan perusahaan ke negara dengan tarif pajak rendah atau nol. Hal ini lantas menjadi tantangan baru dalam lanskap perpajakan internasional kontemporer.

Tak bisa dimungkiri, pesatnya perkembangan teknologi telah mempermudah proses perdagangan dan investasi internasional. Namun, hal ini justru membuka peluang bagi perusahaan multinasional untuk mendapat keuntungan yang lebih besar dengan menghindari kewajiban pajak.

Baca Juga:
Perkaya Pengetahuan Pajak, Baca 11 e-Books Ini di Perpajakan DDTC

Oleh karena itu, strategi untuk menghadapi berbagai tantangan perpajakan internasional masa kini sangat diperlukan. Buku berjudul “Inward Investment and International Taxation Review” menjadi pilihan yang tepat bagi para pembaca untuk memahami isu tersebut.

Buku yang disunting oleh Tim Sanders ini menyajikan wawasan terkini dan aktual dari para ahli terkemuka di berbagai negara terkait dengan permasalahan dan peluang perpajakan di berbagai negara serta dikaitkan dengan dampak potensial dari BEPS secara menyeluruh.

Buku ini juga memberikan panduan untuk memahami segala potensi permasalahan dan manfaat dari perkembangan teknologi terhadap isu perpajakan internasional di berbagai negara. Tak lupa, terdapat penjelasan dari para ahli perihal isu perpajakan pada masing-masing negara tersebut.

Baca Juga:
DDTC Gelar Temu Kontributor Buku Gagasan Perpajakan Prabowo-Gibran

Penjelasan dari para ahli ini pada gilirannya memperkaya pembahasan yang ditawarkan. Apalagi, setiap perspektif yang disajikan pada tiap bab berbeda karena disesuaikan dengan pengalaman empiris dari masing-masing negara.

Dengan demikian, para pembaca dari berbagai belahan dunia bisa mendapatkan gambaran konkret potensi dan permasalahan perpajakan internasional yang dibahas dari perspektif negara-negara yang bersangkutan.

Hal ini pula yang membuat buku ini berbeda dengan buku lainnya yang membahas hal serupa lantaran penulis menyajikan beragam perspektif sehingga pembaca dapat lebih memahami situasi dan kondisi masing-masing negara dalam menghadapi perubahan lanskap perpajakan internasional.

Baca Juga:
Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

Pembaca juga dapat melihat situasi dan kondisi perpajakan yang kontras antara negara maju dan negara berkembang. Misal, di negara berkembang seperti Indonesia banyak ditemukan permasalahan peraturan yang ternyata saling bertentangan.

Kondisi tersebut berbeda dengan negara maju seperti Belanda yang dikenal sebagai ‘The Gateway to Europe’ untuk perusahaan dari luar Eropa. Belanda memiliki regulasi yang sinkron, fleksibel, efektif serta tarif yang menguntungkan, baik untuk pemerintah maupun wajib pajak.

Dengan memahami perbedaan kondisi dan situasi perpajakan dari kedua negara itu saja, pembaca sudah dapat mengetahui letak akar permasalahannya. Untuk itu, pembaca dapat mengambil pelajaran dari setiap pembahasan yang disajikan dalam tiap bab di buku ini.

Baca Juga:
Ramai Lapor ke Otoritas, WP di Negara Ini Muak dengan Tax Evasion

Selanjutnya, Sanders juga berhasil menyusun penjelasan pada setiap bab secara sistematis sehingga mudah dipahami oleh pembaca. Mulanya, buku ini menyajikan gambaran serta pengenalan mengenai sistem perpajakan dari negara yang dibahas.

Gambaran atau pengenalan yang dimaksud tersebut mulai dari sejarah, jenis perpajakan, administrasi perpajakan, kebijakan untuk mengatasi praktik BEPS, dan unsur lain dalam memengaruhi iklim investasi di negara tersebut.

Setelah itu, para ahli memberikan tanggapan terkait dengan kebijakan perpajakan yang berlaku serta pendekatan yang diambil masing-masing negara tersebut terkait dengan isu perpajakan internasional kontemporer.

Baca Juga:
Download! PDF Buku Baru DDTC: Gagasan Perpajakan untuk Prabowo-Gibran

Meski tiap bab memiliki konteks yang berbeda, pembaca tidak akan kesulitan memahami isi dari tiap bab yang disajikan. Terlebih, beragam perspektif dari berbagai ahli membuat buku ini dapat membuka wawasan yang lebih luas bagi para pembaca terkait dengan topik yang dibahas.

Buku ini tidak hanya relevan bagi kalangan praktisi dan akademisi bidang ekonomi dan keuangan, namun juga bagi masyarakat internasional secara luas. Tertarik membaca buku ini? Silahkan anda baca langsung di DDTC Library. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:45 WIB LITERATUR PAJAK

Perkaya Pengetahuan Pajak, Baca 11 e-Books Ini di Perpajakan DDTC

Senin, 21 Oktober 2024 | 15:30 WIB HUT KE-17 DDTC

DDTC Gelar Temu Kontributor Buku Gagasan Perpajakan Prabowo-Gibran

Senin, 21 Oktober 2024 | 12:30 WIB KPP PRATAMA NATAR

Kurang Kooperatif, Saldo Rekening Penunggak Pajak Dipindahbukukan

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN