Ilustrasi.
KIEV, DDTCNews - Kejaksaan Ukraina melakukan pembekuan rekening milik anak perusahaan baja asal Luxemburg, ArcelorMittal SA lantaran mengelak pajak hingga UAH2,2 miliar atau setara dengan Rp1,1 triliun.
Artem Filipiev, selaku Direktur Utama ArcelorMittal Kryvyi Rih, membantah seluruh dakwaan dari pengadilan. Dia menuding tuduhan dari Kejaksaan Ukraina tersebut tidak berdasar dan didasari oleh tekanan politik semata.
"Tuduhan dan pembekuan rekening sama sekali tidak berdasar," katanya seperti dilansir Tax Notes International, dikutip pada Minggu (9/1/2022).
Menurut Filipiev, pembekuan rekening yang dilakukan oleh Ukraina bakal membahayakan nasib 20.000 karyawan. Tanpa rekening tersebut, ArcelorMittal Kryvyi Rih terancam berhenti beroperasi dan tidak bisa memberikan upah kepada karyawan-karyawannya.
Namun, pemberitaan lokal di Ukraina mengungkap rekening yang dibekukan bukanlah rekening yang dipakai untuk membayar gaji karyawan. Sementara itu, Direktur Keuangan ArcelorMittal Kryvyi Rih Serhiy Plychko didakwa memfasilitasi pengelakan pajak tersebut.
Untuk diketahui, Plychko disebut-sebut sengaja melakukan pengelakan pajak sejak Desember 2014 hingga Maret 2019. Plychko juga dikabarkan telah memalsukan informasi pajak perusahaan terhitung sejak Mei 2017 hingga April 2019.
ArcelorMittal Kryvyi Rih merupakan anak usaha ArcelorMittal SA di Ukraina. ArcelorMittal SA termasuk perusahaan multinasional terbesar kedua di dunia dalam hal produksi baja. Pendapatan global ArcelorMittal SA pada 2020 mencapai US$53,3 miliar atau Rp763 triliun. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.