KAMUS PAJAK

Memahami Arti Repatriasi Harta

Redaksi DDTCNews | Rabu, 29 November 2017 | 16:53 WIB
Memahami Arti Repatriasi Harta

KATA repatriasi menjadi ramai dibahas seiring dengan bergulirnya program pengampunan pajak (tax amnesty) oleh pemerintah. Lantas, bagaimana definisi repatriasi dalam dunia perpajakan.

Secara harfiah, kata repatriasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah pemulangan kembali orang ke tanah airnya (ke negeri asalnya). Nah, dalam konteks pajak, bagaimana definisi repatriasi dalam program pengampunan pajak.

Rujukan definisi repatriasi dalam Undang-Undang (UU) Pengampunan Pajak sama sekali tidak disebutkan. Hal yang sama juga dalam batang tubuh aturan pelaksanaannya yaitu Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 118/PMK.03/2016 tentang Pelaksanaan UU No. 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak.

Baca Juga:
Apa Itu Simbara?

Istilah repatriasi baru ada pada lampiran Peraturan Menteri Keuangan PMK No 118/PMK.03/2016 dalam bentuk formulir surat pernyataan harta bersih yang berada di luar negeri yang belum dilaporkan dalam SPT PPh terakhir.

Berbagai literatur mengungkapkan bahwa repatriasi dalam konteks pengampunan pajak adalah kembalinya harta warga negara yang diparkir di luar negeri.

Oleh sebab itu, dalam konteks perpajakan Indonesia, pengertian repatriasi harta adalah proses pengembalian akumulasi penghasilan berupa aset atau harta dari luar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ke dalam wilayah NKRI.

Baca Juga:
Apa Itu e-PHTB Notaris/PPAT?

Jadi dapat diidentifikasi bahwa harta repatriasi beragam jenisnya. Bentuk dari harta dan aset dapat berupa rekening tabungan, properti (rumah dan tanah), kendaraan bermotor, uang tunai, surat beharga, logam mulia dan lain sebagainya.

Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak sendiri punya aturan main terkait repatriasi harta dalam periode pengampunan pajak. Untuk tarif pajaknya dibagi kedalam tiga periode yakni; 4% untuk periode I, 6% untuk periode II dan 10% untuk periode III.

Ditjen Pajak juga punya serangkaian syarat pasca WNI memulangkan hartanya kembali ke dalam negeri. Otoritas pajak itu mensyaratkan harta yang direpatriasi wajib dinvestasikan ke dalam negeri selama 3 tahun sejak dialihkan dalam bentuk:

Baca Juga:
Update 2024: Apa Itu Kapasitas Fiskal Daerah?
  • Surat berharga Negara Republik Indonesia;
  • Obligasi Badan Usaha Milik Negara;
  • Obligasi lembaga pembiayaan yang dimiliki oleh Pemerintah;
  • Investasi keuangan pada Bank Persepsi;
  • Obligasi perusahaan swasta yang perdagangannya diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan;
  • Investasi infrastruktur melalui kerja sama Pemerintah dengan badan usaha;
  • Investasi sektor riil berdasarkan prioritas yang ditentukan oleh Pemerintah; dan/atau
  • Bentuk investasi lainnya yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Poin krusial lainnya adalah harta yang diungkapkan oleh wajib pajak tidak dapat dialihkan ke luar negeri selama 3 tahun sejak diterbitkan Surat Keterangan pengampunan pajak.

Hal ini bertujuann agar dana yang dialihkan tersebut dapat diinvestasikan di dalam negeri dan dapat dimanfaatkan untuk pembiayaan berbagai proyek pembangunan.*

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 21 Oktober 2024 | 17:30 WIB KAMUS PENERIMAAN NEGARA

Apa Itu Simbara?

Rabu, 16 Oktober 2024 | 18:30 WIB KAMUS PAJAK

Apa Itu e-PHTB Notaris/PPAT?

Jumat, 11 Oktober 2024 | 17:30 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Update 2024: Apa Itu Kapasitas Fiskal Daerah?

Selasa, 08 Oktober 2024 | 11:30 WIB KAMUS PAJAK

Apa Itu Program Business Development Services (BDS) dari DJP?

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN