ADMINISTRASI PAJAK

Mau Daftar NPWP Perseroan Perorangan? Begini Penjelasan Ditjen Pajak

Redaksi DDTCNews | Kamis, 06 Oktober 2022 | 10:16 WIB
Mau Daftar NPWP Perseroan Perorangan? Begini Penjelasan Ditjen Pajak

Tampilan depan situs web AHU untuk pendaftaran perseroan perorangan yang disediakan Kemenkumham.

JAKARTA, DDTCNews – Wajib pajak bisa mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) perseroan perorangan saat pertama kali mendaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).

Penyuluh Pajak Ahli Pertama Ditjen Pajak (DJP) Elfi Rahmi mengatakan sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) 8/2021, pendaftaran pendirian perseroan perorangan harus dilakukan secara online. Pendaftaran dilakukan melalui situs AHU yang disediakan Kemenkumham (https://ptp.ahu.go.id).

“Nah, di sana juga, dari informasi yang kami dapatkan, bisa langsung mendaftarkan NPWP perseroan perorangan. Jadi, satu kali kita ke website yang sama, bisa mendapatkan NPWP-nya,” ujar Elfi dalam Taxlive, dikutip pada Kamis (6/10/2022).

Baca Juga:
Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Namun demikian, jika terkendala untuk mendapatkan NPWP melalui situs AHU milik Kemenkumham, wajib pajak dapat menggunakan situs web milik DJP. Wajib pajak hanya perlu masuk melalui laman e-reg (https://ereg.pajak.go.id/).

Untuk mendaftarkan NPWP perseroan perorangan melalui e-reg, wajib pajak perlu menyiapkan sertifikat dari Kemenkumham. Elfi mengatakan nomor dari sertifikat tersebut diperlukan saat pendaftaran NPWP. Selain itu, wajib pajak juga perlu menyiapkan NPWP orang pribadi miliknya.

“Apabila nanti pada saat mendaftarkan, menu perseroan perorangannya belum ada, silakan mendaftarkan melalui menu badannya,” imbuh Elfi.

Baca Juga:
Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Sesuai dengan PP 8/2021, perseroan perorangan didirikan oleh warga negara Indonesia (WNI) dengan mengisi pernyataan pendirian dalam bahasa Indonesia. WNI yang dimaksud harus berusia paling rendah 17 tahun dan cakap hukum.

Elfi mengatakan perseroran perorangan dikategorikan sebagai subjek pajak badan. Pada saat pendaftaran, perseroan perorangan dapat memilih untuk dikenakan tarif umum PPh badan atau PPh final UMKM yang diatur dalam PP 23/2018. Simak ‘Perseroan Perorangan Pakai PPh Final, DJP: Ada Kewajiban Pelaporan’.

Ketika menggunakan skema PPh final PP 23/2018, perseroan perorangan tak dapat menggunakan ketentuan omzet hingga Rp500 juta tidak kena pajak. Simak ‘Omzet Rp500 Juta Tidak Kena Pajak, Perseroan Perorangan Tak Bisa Pakai’. (Fauzara/kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:00 WIB LAYANAN PAJAK

Kantor Pajak Telepon 141.370 WP Sepanjang 2023, Kamu Termasuk?

Rabu, 25 Desember 2024 | 08:00 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Tahap Pra-Implementasi Aplikasi Coretax, DJP Imbau WP Soal Ini

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra